My Life On The World

Selamat Datang......!
Mohon maaf apabila saudara/i kurang merasa puas dengan blog ini karena penulis masih perlu banyak belajar dari Saudara/i semua.
Terimakasih Atas Kunjungan Anda!

Minggu, 19 Februari 2012

28 Keutamaan Membaca Shalawat


28 Keutamaan Membaca Shalawat

Banyak sekali hikmah dan fadhilah membaca shalawat.
Perintah dari Allah SWT dan anjuran untuk mendawamkan shalawat dari hadits dan para ulama tentu sja memiliki keutamaan tersendiri.

Untuk memotivasi diri pribadi khususnya dan orang islam lain pada umumnya untuk menggairahkan bershalawat kepada Rasulullah SAW, berikut ini beberapa fadhilah dan keutamaan membaca Shalawat.


28 Manfaat Membaca Shalawat:
  1. Melaksanakan perintah Allah SWT.
  2. Diangkat sepurluh derajat atas kedudukannya di sisi Allah SWT.
  3. Dituliskan bagi pembaca shalawat sepuluh kebaikan dan dihapuskan sepuluh kejelekan.
  4. Memperoleh limpahan rahmat dan kebajikan dari Allah SWT.
  5. Memperoleh kebajikan, mengangkat derajat, menghapus kejahatan, kesalahan dan dosa.
  6. Memperoleh pengakuan kesempurnaan iman bila membacanya 100 kali.
  7. Menjauhkan kerugian, penyesalam dan digolongkan ke dalam golongan orang-orang shaleh.
  8. Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  9. Memperoleh pahala seperti memerdekakan hamba sahaya.
  10. Memperoleh syafa'at dari Nabi Muhammad SAW.
  11. Memperoleh penyertaan dari malaikat rahmat.
  12. Memperoleh hubungan yang rapat dengan Nabi Muhammad SAW. Sebab jika seseprang bershalawat dan mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad SAW, maka shalawat dan salamnya disampaikan kepada Beliau.
  13. Membuka kesempatan berkomunikasi dengan Nabi SAW dalam keadaan terjaga.
  14. Menghilangkan kesusahan, kegundaham dan melapangkan rezeki.
  15. Melapangkan dada dan hati yang sempit bila seseorang membacanya 100 kali.
  16. Menghapuskan dosa bila seseorang membacanya 3 kali setiap hari.
  17. Menggantikan sedekah bagi orang-orang yang tidak mampu bersedekah.
  18. Melipatgandakan pahala yang diperoleh terutama bila seseorang banyak membaca shalawat di hari Jumat.
  19. Mendekatkan kedudukan kepada Rasulullah SAW di Hari Kiamat.
  20. Menjadikan sebab doa kita diterima dan dikabulkan Allah SWT.
  21. Melepaskan diri dari kebingungan di Hari Kiamat.
  22. Memenuhi stu hak Rasulullah SAW atau memenuhi suatu ibadah yang diwajibkan Nabi SAW kepada umatnya.
  23. Dipandang sebagai seseorang yang mencintai Rasulullah SAW.
  24. Dikabulkan segala hajat atau kebutuhannya.
  25. Membuat orang yang membacanya menjadi ingat atas segala hal yang dilupakannya.
  26. Menghilangkan perasaan pelit.
  27. Menyelamatkan pembacanya dari kejahatan orang yang mendoakan keburukan baginya.
  28. mengundang keberkahan.
Begitu banyaknya khasiat membaca shalawat untuk Baginda Rasulullah SAW, jadi tunggu apalagi, mari kita bersama-sama mendawamkan / melanggengkan / rutin membacanya setiap hari dan sebanyak mungkin bahkan sebelum berdoa, sebelum tidur dan sebelum berkatifitas lainnya.
Related Posts Widget for Blogger
By Detik Sriguslilah

Senin, 21 November 2011

BULAN SAFAR

BULAN SAFAR


          Bulan safar adalah bulan yang penuh dengan nilai sejarah. berbagai peristiwa penting dalam islam terjadi pada bulan ini, seperti pernikahan Nabi Muhammad Saw dengan Siti Khodijah, terjadinya perang Wuddan dan Abwak (Perang yang pertamakali di ikuti oleh Nabi), Perang Ma'unah yang dipimpin oleh Al-Munzir bin Amr As-Sa'idiy disertai 40 orang sahabat nabi yang ditugaskan untuk berdakwah dan mengajar agama islam kepada bani 'Amir.
         Pada bulan Safar juga terjadi tragedi Ar-Raji', yaitu pembantaiaan terhadap 7 sahabat nabi oleh kaum Udal dan Al-Qorah disebuah tempat persimpangan yang bernama Ar-Raji' di daerah Usfan (kawasan diantara mekkah dan madinah). Padahal kedatangan para sahabat nabi ke kaum Udal dan Al-Qarah untuk mengajarkan agama islam dan AlQuran.
        Pada Bulan safar pula terjadiperang Maraj Rahit pada 13 H di pinggiran bandar Damaskus, Syiria dibawah pimpinan Khalid bin Al-walid. Pelantikan Abd rahman Al- Ghafiqiy sebagai Gubernur Andalusia pada 113 H dan wafatnya Salahuddin Al-Ayyubi pada 585 H juga terjadi pada bulan ini. Bahkan Jatuhnya keajaan Abbasiyah yang berpusat di Baghdad ketanga pasukan Tartar juga terjadi pada bulan ini, tepatnya ada 656 H.
       Melihat betapa banyaknya peristiwa penting terjadi pada bulan safar tidak heran apabila bulan ini dikatakan bermuatan nilai historis yang cukup tinggi. Tapi ada juga yang menggangapnya sebagai bulan yang penuh dengan ketidakberuntungan. Sebab hampir semua kejadian penting diatas terarah pada hal-hal yang sifatnya tidak mengutungkan bagi umat islam seperti kematian seseorang atau kejatuhan suatu negri islam.
         Banyak orang yang mengurungkan niat baiknya ketika memasuki bulan ini, seperti membatalkan perkawinan, Menunda pindahan rumah/ kontrakan, melarang berpergian jauh/ rekreasi dan sebagainya. Menurut segelintir orang, jika sesuatu dimulai pada bulan ini maka akan berakhir dengan sesuatu yang tidak baik. Mereka menilai bulan safar adalah bulan bencana, bula bala, bulan malapetaka dan sederet lainnya yang negatif.
        Tentu saja pemikiran seperti itu sangat tidak masuk akal dan bertentangan dengan syariat islam. Dalam islam tidak ada yang namanya bulan "apes" atau Sial. Semua bula atau hari memiliki nilai yang sama, tergantung orang menggunakannya. Hari-hari kita sepanjang bulan akan terasa nikmat, bahagia dan berkah apabila di isi dengan sesuatu atu amalan yang baik-baik. Sebaliknya akan terasa sesak, sekarat, laknat jika digunakan untuk hal-hal yang negatif. Karena itu menghadapi bulan-bulan apa saja termasuk bulan safar tak perlu di iringi oleh bentuk-bentuk pemikiran yang negatif.
       Mestinya bulan safar dijadikan sebagai sarana refleksi kita untuk meningkatkan kadar iman dan taqwa kepada alloh SWT. sesuai dengan makna safar adalah kosong, sebaiknya kita juga banyak mengosongkan diri dari noda dan dosa ketika bulan ini tiba. Bukan sebaliknya, mengosongkan nilai-nilai kebaikan dan diganti dengan perbuatan buruk.Pasrahkan saja seluruhnya kepada Alloh SWT. Sejauh kita berada dalam jalur yang benar, meskipun pada bulan safar maka sejauh itu pula kita aka merasakan kedamaian melaksanakan aktifitas sehari-hari.
       Di Era yang semakin modern ini, sudah saatnya meninggalkan hal-hal yang primitif dan mistis. Pola pemikiran yang percaya pada hal-hal yang belum terjadi sudah saatnya harus ditinggalkan, meskipun baik dari sikap kehati-hatian kita, namun percaya pasa satu ketentuan bahwa dibulan safar akan terdapat banyak bencana jelas harus kita tepis jauh-jauh. Percaya pada hal-hal seperti itu sama saja mengembalikan diri kita sendiri pada kepercayaan kuno atau primitif, yang percaya kepada kekuatan alam dan benda.
     Karena itu, ketika bulan safar tiba mestinya kita harus ingat adalah peristiwa-peristiwa fositif yang terjadi pada bulan ini. Jika saja bulan safar dianggap sebagai bula bencana, bagaimana pernikahan antara Nabi dengan Siti Khadijah bisa terjadi? kalo saja bulan safar di cap sebagai bulan malapetaka. Bagaimana peletakan batu pertama perluasan mesjid al-haram pada 1409 H dan mesjid Nabi pada 405 H terjadi pada bulan safar. Tentu disebabkan karena mereka berfikir tidak ada yang namanya bulan sial ataupun bulan beruntung.



By Detik Sriguslilah
Dikutip dari Majalah Hidayah Edisi April 2005

Selasa, 09 Agustus 2011

ASMAUL HUSNA DAN FADILAHNYA

ASMA-UL-HUSNA : FADHILAT SERTA KHASIATNYA

 


ALLAH Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Allah mempunyai Asmaa-ul-Husna (nama-nama yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat ALLAH Subhanahu wa Ta'ala), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaa-ul-Husna itu." (QS. Al-A'raf: 180)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala mempunyai 99 nama, yaitu seratus kurang satu, barangsiapa menghitungnya (menghafal seluruhnya) masuklah ia ke dalam surga." (HR. Bukhari)




Adapun ASMA'UL-HUSNA merupakan nama-nama Allah Subhanahu wa Ta'ala yang terkandung di dalam Al-Qur'an di mana pada tiap-tiap nama tersebut mengandung fadhilah sendiri-sendiri seperti kita akan ketahui di bawah ini:

ALLAHU (Yang menciptakan sekalian makhluk dari tiada menjadi ada).
Fadhilah: Barangsiapa yang membacanya 5000 kali tiap-tiap hari, insya Allah akan dimurahkan rezekinya, dan jika dibaca 66 kali sampai 66 hari setelah shalat fardhu, maka akan menjadi sebutan orang besar dan mendapat kebaikan yang banyak.

AR-RAHMAANU (Yang Maha Pengasih).
Fadhilah: Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap selesai shalat fardhu sebanyak 100 kali, insya Allah ia akan terjaga dari sifat lupa dan lalai.

AR-RAHIIMU (Yang Maha Penyayang).
Fadhilah: Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak 100 kali, insya Allah hatinya akan selalu mempunyai sifat kasih sayang kepada sesama makhluk Allah Subhanahu wa Ta'ala.

AL-MALIKU (Yang Mempunyai Kerajaan).
Fadhilah: Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak 121 kali pada waktu fajar atau tergelincirnya matahari, insya Allah akan dikayakan dengan sebab atau dengan pintu yang dibukakan Allah Subhanahu wa Ta'ala baginya.

AL-QUDDUUSU (Yang Maha Suci).
Fadhilah: Barangsiapa yang berdzikir dengan Asma ini pada tiap-tiap hari ketika tergelincir matahari sebanyak 100 kali, insya Allah akan menjadi bersih hatinya, dan barangsiapa yang berdzikir 1000 kali, insya Allah akan diselamatkan dari musibah.

AS-SALAAMU (Yang Maha Pemberi Keselamatan).
Fadhilah: Apabila dibacakan kepada orang yang sakit kepala sebanyak 121 kali atau 136 kali dengan suara yang sekiranya dapat didengar oleh orang yang sakit dan dengan mengangkat kedua belah tangan, insya Allah akan disembuhkan dengan Asma-Nya selama tidak datang ajalnya atau dikurangkan daripada sakitnya.

AL-MU'MINU (Yang Maha Memberi Keamanan).
Fadhilah: Apabila dibacakan akan Asma ini sebanyak 136 kali oleh orang yang merasa ketakutan akan sesuatu, maka ia akan merasa aman dari apa yang ditakutkannya, dan apabila dibaca oleh orang yang beriman, maka ia akan bertambah imannya.

AL-MUHAIMINU (Yang Maha Pemelihara).
Fadhilah: Barangsiapa yang membacanya 100 kali setelah shalat sunnah dua raka'at (terutama di waktu tengah malam), insya Allah akan dibersihkan dzahir dan bathinnya dan tetap bercahaya hatinya, dan barangsiapa yang membacanya sebanyak 145 kali setelah shalat Isya, insya Allah akan kuat khafazhnya.

AL-'AZIIZ (Yang Memiliki Mutlak Kegagahan).
Fadhilah: Barangsiapa yang berdzikir sebanyak 40 kali tiap-tiap hari selama 40 hari dan yang lebih baik dibaca setelah shalat Subuh, insya Allah akan dikayakan dan dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tidak dihajatkan dia kepada seseorang dari makhluk-Nya.

AL-JABBAARU (Yang Maha Perkasa).
Fadhilah: Barangsiapa yang berdzikir tiap-tiap hari sebanyak 206 kali atau 226 kali pada pagi dan petang, insya Allah tidak akan ada orang yang dzalim kepadanya dan Allah Subhanahu wa Ta'ala akan membalas bagi orang dzalim itu siksa baginya.

AL-MUTAKABBIRU (Yang Memiliki Kebesaran).
Fadhilah: Barangsiapa yang berdzikir tiap-tiap hari sebanyak 662 kali, insya Allah orang yang takabur itu akan tunduk kepadanya.

AL-KHAALIQU (Yang Maha Pencipta).
Fadhilah: Barangsiapa yang berdzikir waktu tengah malam sebanyak 731 kali, insya Allah akan diterangkan hatinya dan dirinya, dan barangsiapa yang kehilangan hartanya atau lama ditinggalkan orang yang dikasihinya, maka bacalah sebanyak 5000 kali, insya Allah ia akan datang dengan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala.

AL-BAARI'U (Yang Maha Melepaskan).
Fadhilah: Barangsiapa yang berdzikir pada siang hari sebanyak 100 kali, insya Allah ia akan selamat dari kebinasaan dan tidak akan merasa takut ketika di dalam kubur, dan barangsiapa yang apabila dibacanya pada malam hari selama 7 malam berturut-turut dan pada tiap-tiap malam dibaca 100 kali, insya Allah akan disembuhkan segala penyakit dalam tangannya.

AL-MUSHAWWIRU (Yang Maha Membentuk Rupa Makhluk-Nya).
Fadhilah: Barangsiapa yang berdzikir sebanyak 336 kali atau lebih, maka insya Allah akan menjadi baik segala perbuatannya atau apa yang dikerjakannya.

AL-GHAFFAARU (Yang Maha Pengampun).
Fadhilah: Barangsiapa yang berdzikir 100 kali sambil mengiringi shalat Jum'at, insya Allah baginya akan mendapat ampunan.

AL-QAHHAARU (Yang Maha Memaksa).
Fadhilah: Apabila dibaca tiap-tiap hari dan malam sebanyak 306 kali atau lebih, insya Allah keluar dari hatinya cinta dunia dan kebesaran barang lain daripada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan baginya pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala atas musuhnya, dan barangsiapa yang mempunyai hajat lalu berdzikir 100 kali kemudian mengangkat kedua tangannya, insya Allah dikabulkan hajatnya.

AL-WAHHAABU (Yang Maha Pemberi Karunia).
Fadhilah: Barangsiapa yang kekal mewiridkannya tiap-tiap hari atau tiap-tiap selesai shalat fardhu yang lima waktu sebanyak 300 kali atau lebih, insya Allah akan dikabul dan diberi baginya kekayaan dan kebesarannya, dan barangsiapa mengekalkan membacanya pada akhir sujud shalat dhuha sebanyak 40 kali,
insya Allah dimudahkan baginya kekayaan yang mudah dan berlimpah.

AR-RAZZAQU (Yang Maha Pemberi Rezeki).
Fadhilah: Barangsiapa yang mengekalkan membaca tiap-tiap hari 308 kali, insya Allah dikabulkan hajatnya kepada raja dan pemerintah dan apabila berdzikir 17 kali, insya Allah ditunaikan hajatnya dan barangsiapa yang berdzikir sebanyak 20 hari berturut-turut dan tiap-tiap hari 20 kali pada pagi sebelum makan dan minum, insya Allah akan diberikan padanya faham yang dalam dan sempurna.

AL-FATTAHU (Yang Maha Pembuka Rahmat).
Fadhilah: Apabila dibaca tiap-tiap selesai shalat Subuh sebanyak 71 kali dengan tangannya di atas dada, insya Allah hatinya akan bersih dan bercahaya, dimudahkan segala pekerjaan dan keluar cinta dunia dari hatinya.

AL-'ALIIMU (Yang Maha Mengetahui).
Fadhilah: Barangsiapa yang berdzikir tiap-tiap setelah selesai shalat lima waktu sebanyak 100 kali, insya Allah akan mendapatkan ilmu ma'rifat dan kasyaf serta iman yang sempurna.

AL-QAABIDHU (Yang Maha Menggenggam, Menyempitkan Rezeki dan Menguranginya bagi seseorang yang disempitkan).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap hari sebanyak 100 kali, insya Allah akan terhindar dari orang yang mengancamnya.

AL-BAASITHU (Yang Maha Melapangkan).
Fadhilah: Apabila dibaca selesai shalat dhuha 10 kali, insya Allah akan diluaskan rezeki dan ilmunya.

AL-KHAAFIDHU (Yang Maha Merendahkan).
Fadhilah: Apabila diamalkan setiap hari dalam keadaan khusyu' dan bersih (berwudhu') sebanyak 500 kali pasti dijatuhkan martabat musuh atau orang yang menentangnya serta dikabulkan hajatnya.

AR-RAAFI'U (Yang Maha Meninggikan).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap hari terutama pada malam hari sebanyak 70 kali, insya Allah hartanya akan dijaga dari pencuri, perampok, penipuan dan sebagainya.

AL-MU'IZZU (Yang Maha Memuliakan dan memberi kepada yang dikehendaki-Nya).
Fadhilah: Untuk menumbuhkan kewibawaan apabila dibaca setiap hari sebanyak 140 kali.

AL-MUDZILLU (Yang Maha Merendahkan atau Menghinakan).
Fadhilah: Apabila dibaca sebanyak 75 kali kemudian shalat dan di dalam sujud sebutkan nama yang ditakuti itu, insya Allah akan aman ia daripadanya dan apabila dibaca 1000 kali pada tiap-tiap hari selama 7 hari, insya Allah akan dijauhkan musuh daripadanya.

AS-SAMII'U (Yang Maha Mendengar).
Fadhilah: Apabila dibaca 500 kali, setelah selesai shalat dhuha pada hari Kamis, maka do'anya akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan akan disembuhkan pendengarannya dari penyakit tuli atau pendengarannya akan menjadi baik.

AL-BASHIIRU (Yang Maha Melihat).
Fadhilah: Apabila dibaca sebelum shalat Jum'at dimulai sebanyak 100 kali insya Allah fikirannya akan bertambah cerdas dan hatinya akan terbuka.

AL-HAKAMU (Yang Maha Menetapkan Hukum-hukum Makhluk-Nya).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap malam dalam keadaan suci dari hadas dan najis sebanyak 68 kali, insya Allah akan dijadikan hatinya tempat rahasia dan hikmah ilmu agama.

AL-'ADLU (Yang Maha Adil).
Fadhilah: Apabila dibaca setelah selesai shalat lima waktu 104 kali insya Allah ia akan menjadi pemutus hukum yang adil dan akan merasa tertarik hati orang lain
kepadanya.

AL-LATHIIFU (Yang Maha Lembut).
Fadhilah: Apabila dibaca sebanyak 129 kali atau 130 kali, insya Allah usahanya atau perniagaannya akan maju dan akan merasakan kesuksesan dalam pekerjaannya.

AL-KHABIIRU (Yang Maha Mengetahui atau Mengenal).
Fadhilah: Apabila dibaca selama 7 hari dan tiap-tiap hari sebanyak 812 kali, insya Allah akan datang kepadanya rahmat denga
n segala penjuru yang dikehendaki.

AL-HALIIMU (Yang Maha Penyantun).
Fadhilah: Apabila dibaca sesudah shalat lima waktu sebanyak 88 kali insya Allah ia akan dipelihara dari pangkatnya, jabatan atau kedudukannya.

AL-'ADZIIMU (Yang Maha Agung).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap hari sebanyak 12 kali maka insya Allah penyakit akan segera sembuh dan akan terhindar dari kejahatan.

AL-GHAFUURU (Yang Maha Pengampun).
Fadhilah: Barangsiapa menuliskan atas orang yang sakit demam bacalah sebanyak 3 kali, insya Allah akan segera sembuhlah ia.

ASY-SYAKUURU (Yang Maha Menghargai).
Fadhilah: Apabila menuliskan sebanyak 40 kali oleh orang yang sesak nafas atau penat badan atau sakit mata dan direndam dalam segelas air kemudian usap ke badannya atau matanya dan diminumkan, insya Allah akan mendapat berkah.

AL-'ALIYYU (Yang Maha Tinggi Martabatnya).
Fadhilah: Apabila ditulis pada kertas dan direndamkan pada segelas air (tulisannya sebanyak 110 kali) kemudian airnya diminumkan kepada anak kecil, insya Allah dia akan menjadi anak yang cerdas dan pandai.

AL-KABIIRU (Yang Maha Besar).
Fadhilah: Apabila dibaca dalam masa 7 hari sesudah melakukan shalat hajat sebanyak 1000 kali setiap malam, insya Allah akan dikembalikan lagi jabatannya, pekerjaannya selama bukan dipecat karena kecurangan atau karena korupsi dan lain-lain.

AL-HAFIIZHU (Yang Maha Memelihara).
Fadhilah: Untuk menjaga keselamatan diri dari gangguanbinatang buas atau dari jin, dibaca sebanyak 99 kali insya Allah akan diselamatkan dan terhindar daripada segala gangguan tersebut.

AL-MUQIITU (Yang Maha Pemberi Kecukupan).
Fadhilah: Untuk melepaskan rasa haus dan lapar dibaca selama terkena penderitaan itu (bacalah sebanyak-banyaknya) insya Allah akan sembuh.

AL-HASIIBU (Yang Maha Pembuat Perhitungan).
Fadhilah: Untuk menguatkan jabatan atau pekerjaan yang dipegangnya apabila dibaca setiap selesai shalat Subuh atau sebelum terbit matahari dan petang (sesudah shalat Maghrib), insya Allah akan dijaga kedudukannya/jabatannya atau pekerjaannya. Bacalah sebanyak 777 kali.

AL-JALIILU (Yang Maha Agung dan Mulia).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap pagi (jam 2.30 pagi) sebanyak 73 kali insya Allah usahanya, pekerjaannya atau kedudukannya akan meningkat.

AL-KARIIMU (Yan Maha Mulia atau Pemurah).
Fadhilah: Barangsiapa yang mewiridkan pada tiap-tiap kali hendak tidur sebanyak 270 kali atau lebih, maka insya Allah akan mendapat kemurahan dan kemuliaan dunia akhirat.

AR-RAQIIBU (Yang Maha Mengamati).
Fadhilah: Apabila dibaca sebanyak 50 kali pada setiap hari, insya Allah segala harta dan barangnya akan aman dari kecurian dan lain-lain.

AL-MUJIIBU (Yang Maha Mengabulkan).
Fadhilah: Apabila dibaca setelah selesai shalat Subuh setiap hari sebanyak 55 kali, insya Allah semua hajatnya dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

AL-WAASI'U (Yang Maha Luas Kepunyaan-Nya).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap pagi (waktu pagi, petang atau malam) sebanyak 128 kali pasti dilepaskan kesulitannya dan dipelihara dari orang yang hasad/dengki.

AL-HAKIIMU (Yang Maha Bijaksana).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap pagi (waktu pagi, petang atau malam) sebanyak 300 kali, insya Allah akan menjadi cerdas akal fikirannya sehingga dengan mudah akan menerima ilmu-ilmu apapun.

AL-WADUUDU (Yang Maha Mencintai orang-orang yang beriman).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap malam sebanyak 11.000 kali insya Allah akan dikabulkan segala hajatnya dan akan dicintai orang dan mententramkan keluarga dalam rumah tangga.

AL-MAJIIDU (Yang Maha Mulia dan Maha Luhur).
Fadhilah: Apabila dibaca sebanyak 99 kali, insya Allah semuanya akan terasa aman dan tentram semua anggota keluarganya.

AL-BAA'ITSU (Yang Maha Membangkitkan makhluk-Nya di hari kemudian).
Fadhilah: Apabila dibaca sebanyak 100 kali dengan tangan diletakkan di dada, insya Allah akan diberinya kelapangan ilmu dan hikmah.

ASY-SYAHIIDU (Yang Maha Menyaksikan).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap malam sebanyak 319 kali insya Allah akan menyadarkan orang atau keluarga yang selalu menentangnya atau membangkang.

AL-HAQQU (Yang Maha Benar).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap hari, maka insya Allah keimanannya akan semakin bertambah.


AL-WAKIILU (Yang Maha Melaksanakan Urusan Makhluk-Nya).
Fadhilah: Dapat menjaga ketakutan daripada marabahaya seperti bencana banjir, angin ribut, gempa bumi dan lain-lain. Maka banyak-banyaklah membaca Asma ini dan juga apabila dibaca pada tiap-tiap hari atau malam sebanyak 66 kali atau lebih, insya Allah akan dibukakan baginya pintu kebaikan dan rezekinya.

AL-QAWIYYU (Yang Maha Kuat).
Fadhilah: Apabila didzalimi orang, maka bacalah sebanyak 1000 kali, insya Allah akan dilepaskan ia daripadanya.

AL-MATIINU (Yang Maha Sempurna Kekuatan-Nya).
Fadhilah: Untuk mengembalikan kekuatan terutama di waktu dalam pertempuran, dibaca sebanyak-banyaknya (keduanya AL-QAWIYYU dan AL-MATIINU), insya Allah kekuatan akan pulih seperti semula.

AL-HAMIIDU (Yang Maha Terpuji).
Fadhilah: Apabila dibaca setelah selesai shalat Maghrib dan Subuh sebanyak 62 kali, insya Allah segala perkataan dan perbuatannya akan selalu terpuji.

AL-MUHSHII (Yang Maha Memperhitungkan setiap amal makhluk-Nya, dan Membalasnya).
Fadhilah: Apabila dibacakan 20 kali pada roti atau makanan lainnya kemudian diberikan kepada orang yang dikehendakinya, insya Allah ia akan tunduk.

AL-MUBDI'U (Yang Maha Memulai).
Fadhilah: Untuk mencapai segala yang direncanakan, dibaca setiap hari sebanyak 470 kali, insya Allah apa yang direncanakan itu akan terwujud atau berhasil dengan baik.

AL-MU'IIDU (Yang Mengembalikan Kehidupan).
Fadhilah: Untuk mengembalikan atau mencari sesuatu yang hilang, dibaca setiap sebelum shalat fardhu lima waktu sebanyak 124 kali, insya Allah dengan kehendak dan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala akan kembali lagi.

AL-MUHYI (Yang Maha Menghidupkan).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap hari sebanyak 58 kali, pasti akan memperoleh kemuliaan dan meningkat derajatnya berkat nama yang dibaca.

AL-MUMIITU (Yang Maha Mematikan).
Fadhilah: Apabila dibaca sebanyak 490 kali atau lebih, maka insya Allah akan dapat menundukkan nafsu dan akan berbuat taat.

AL-HAYYU (Yang Maha Hidup).
Fadhilah: Apabila dibaca sebanyak 300.000 kali, insya Allah akan terhindar dari penyakit.

AL-QAYYUUM (Yang Maha Berdiri Sendiri).
Fadhilah: Apabila dibaca keduanya (Ya Hayyu Ya Qayyuum) setiap hari di waktu malam yang sebanyak 1000 kali, insya Allah akan dikabulkan hajatnya dan akan menjadi hartawan dan dermawan serta disenangi kawan dan disegani lawan juga besar kewibawaannya.

AL-WAAJIDU (Yang Maha Menemukan apa yang Dia kehendaki).
Fadhilah: Untuk menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri.

AL-MAAJIDU (Yang Maha Agung dan Mulia).
Fadhilah: Apabila dibaca sebanyak 400 kali tiap-tiap pagi dan petang maka akan terang hatinya.

AL-WAAHIDU (Yang Maha Tunggal).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap ba'da shalat lima waktu sebanyak 190 kali dalam masa satu bulan dan berpuasa pada hari Senin dan Kamis, insya Allah segala hajatnya akan dikabulkan dan akan diberi keturunan.

ASH-SHAMADU (Yang Maha Dibutuhkan, Tempat bergantung bagi semua makhluk-Nya).
Fadhilah: Untuk memohon apa saja yang dihajatkan. Dibacakan sebanyak 313 kali dalam waktu tiga hari (disertai puasa selama tiga hari juga), insya Allah akan dikabulkan segala macam hajatnya.

AL-QAADIRU (Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu).
Fadhilah: Apabila dibaca sebanyak 200 kali setelah melaksanakan shalat sunnah dua raka'at ketika dalam keadaan dha'ir, insya Allah akan mendapat kekuatan.

AL-MUQTADIRU (Yang Maha Berkuasa).
Fadhilah: Apabila dibaca 100 kali setelah bangun tidur, insya Allah ia akan mendapat hidayah dan petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

AL-MUQADDIMU (Yang Maha Mendahulukan).
Fadhilah: Untuk menyegarakan apa yang diinginkan, dibaca setiap hari sebanyak 184 kali pasti dengan cepat tercapai apa yang diinginkannya dan barangsiapa yang mewiridkan/membacakan ketika masuk ke medan perang, insya Allah tidak akan mendapat kemudhratan.

AL-MUAKHHIRU (Yang Maha Mengakhirkan).
Fadhilah: Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak 300 kali atau lebih, insya Allah akan dibukakan pintu taufiq dan taubat baginya.

AL-AWWALU (Yang Maha Awal, terdahulu dengan tiada permulaan).
Fadhilah: Untuk mendatangkan hajat, dibaca setiap hari sebanyak 37 kali, insya Allah akan dikabulkan hajatnya.

AL-AKHIIRU (Yang Maha Akhir dan tiada berkesudahan).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap selesai shalat Isya sebanyak 1000 kali, insya Allah hatinya akan bersih dan bertambah kebaikan di akhir umurnya.

AZH-ZHAHIIRU (Yang Maha Nyata).
Fadhilah: Agar terbukanya segala ilmu, dibaca setiap ba'da shalat fardhu sebanyak 1106 kali dalam masa satu bulan, pasti akan mendapat ilmu-ilmu yang jarang dimiliki oleh orang biasa.

AL-BAATHINU (Yang Maha Ghaib).
Fadhilah: Untuk ilmu yang jarang dimiliki oleh manusia biasa, dibaca setiap ba'da shalat fardhu lima waktu sebanyak 30 kali, insya Allah akan dikabulkan ilmu-ilmu yang jarang dimiliki oleh manusia.

AL-WAALIYY (Yang Maha Menguasai dan mengurus semua urusan makhluk-Nya).
Fadhilah: Agar terbuka hatinya, dibaca setiap pagi dan petang sebanyak-banyaknya, insya Allah hatinya akan terbuka atau futuh.

AL-MUTA'AALII (Yang Maha Tinggi).
Fadhilah: Apabila dibaca tiap-tiap hari siang atau malam sebanyak 541 kali, insya Allah ia akan mendapat hasil yang baik dan mendapat derajat yang lebih tinggi.

AL-BARRU (Yang Maha Berbuat Baik).
Fadhilah: Untuk memudahkan apa saja yang diinginkannya, dengan dibaca sebanyak-banyaknya.

AT-TAWWAABU (Yang Maha Menerima Taubat).
Fadhilah: Untuk mengembalikan ke jalan yang lurus, dibaca setiap saat, insya Allah akan berhasil segala apa yang diinginkan.

AL-MUNTAQIMU (Yang Maha Pemberi Balasan, Dzat yang berhak membalas setiap perbuatan dosa dengan azab-Nya).
Fadhilah: Untuk menolak perbuatan aniaya dari orang dzalim, dibacanya sesudah shalat fardhu lima waktu sebanyak-banyaknya.

AL-'AFUWWU (Yang Maha Pemaaf).
Fadhilah: Baca sebanyak-banyaknya setiap saat supaya disenangi manusia yang kenal padanya.

AL-MAALIKUL MULKI (Yang Maha Penguasa, Dzat yang mempunyai kekuasaan).
Fadhilah: Untuk mengawetkan pekerjaan atau mempertahankan jabatan atau kedudukannya, dibaca setelah selesai shalat fardhu lima waktu ditengah malam sebanyak 212 kali, insya Allah akan dijaga dari penjahat yang hasad/dengki padanya dalam hal pekerjaan, jabatan atau kedudukan.

DZUL JALAALI wal IKRAAMI (Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemulian, Dzat yang mempunyai Ketinggian Kemuliaan yang Sempurna).
Fadhilah: Untuk mendatangkan hajat, dibaca setiap hari sebanyak 65 kali dalam masa satu bulan, insya Allah akan dipenuhi segala hajatnya.

AL-MUQSITHU (Yang Maha Pemberi Keadilan).
Fadhilah: Apabila dibaca 209 kali atau lebih, insya Allah akan terpelihara dari was-was syaitan laknatullah dalam ibadah.

AL-JAAMI'U (Yang Maha Mengumpulkan).
Fadhilah: Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak 300 kali, insya Allah akan dikumpulkan segala maksudnya.

AL-GHANIYYU (Yang Maha Kaya).
Fadhilah: Apabila dibacakan pada orang yang sakit atau mendapat bala dirinya dan orang lain sebanyak 1060 kali, insya Allah akan segera sembuh dari penyakitnya.

AL-MUGHNII (Yang Maha Pemberi Kekayaan).
Fadhilah: Apabila dibaca pada tiap-tiap hari sebanyak 1000 kali, insya Allah akan menjadi kaya berkat karunia Allah Subhanahu wa Ta'ala.

AL-MAANI' (Yang Maha Pencegah, Yang menolak bahaya dan lain-lain).
Fadhilah: Untuk menolak perlakuan orang jahat dan orang dzalim. dibacakan setiap ba'da shalat sunnah Subuh (sebelum fardhu Subuh) sebanyak 161 kali, insya Allah akan selamat dari perbuatan mereka itu.

ADH-DHAARU (Yang Maha Penimpa Kemudharatan).
Fadhilah: Untuk menyembuhkan penyakit (yang bertahun-tahun tidak dapat disembuhkan) Asma ini dibaca setiap hari sebamyak 1001 kali, insya Allah dengan izin dan kehendak Allah Subhanahu wa Ta'ala penyakit tersebut akan segera sembuh.

AN-NAAFI'U (Yang Maha Pemberi Manfaat).
Fadhilah: Untuk menyembuhkan penyaklit dan menghilangkan kesusahan, Asma ini dibaca setiap hari, insya Allah akan berhasil. Juga barangsiapa yang berdzikir dengan hati ketika jima' dengan isterinya, insya Allah isterinya itu akan menaruh belas kasihan yang sangat dalam dan akan diberi anak yang shaleh.

AN-NUURU (Yang Maha Menerangi).
Fadhilah: Apabila dibaca pada tiap-tiap hari siang atau malam, insya Allah akan diterangkan hatinya dan anggotanya.

AL-BADII'U (Yang menciptakan yang belum wujud sebelumnya).
Fadhilah: Untuk tercapai apa yang telah direncanakannya Asma ini dibaca setiap ba'da shalat fardhu sebanyak 500 kali, insya Allah akan terwujud apa yang direncanakan.

AL-BAAQII (Yang Maha Kekal).
Fadhilah: Untuk melanggengkan pekerjaan atas usahanya, baca Asma ini setiap saat sebanyak-banyaknya, insya Allah pekerjaannya awet (kekal), jauh dari kerugian dan kebangkrutan, insya Allah.

AL-WAARITSU (Yang Maha Pewaris, Yang kembali kepada-Nya sekalian makhluk).
Fadhilah: Asma ini untuk memajukan usaha apabila dibaca setiap malam sebanyak 707 kali, insya Allah usaha akan maju.

AR-RASYIIDU (Yang Maha Pandai).
Fadhilah: Untuk menambah kecerdasan berfikir, Asma ini dibaca setiap pagi dan petang.

AS-SABUURU (Yang Maha Sabar).
Fadhilah: Barangsiapa yang berdzikir sebanyak 100 kali pada tiap-tiap hari sebelum terbit matahari, insya Allah ia tidak akan dapat bala pada hari itu, juga untuk membangun jiwa besar dan sabar dalam menghadapi segala urusan. Asma ini dibaca setiap saat terutama dalam menghadapi segala kesulitan masalah apa saja, insya Allah segala urusan akan berhasil dengan baik.


By Detik Sriguslilah

Sabtu, 30 Juli 2011

Detik Sriguslilah: Lirik Lagu

Detik Sriguslilah: Lirik Lagu

By Detik Sriguslilah

Lirik Lagu Band Wali - Ya Alloh

Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah 2X

Ya Allah jangan Kau coba aku
Melebihi batas mampu dan sanggupku
Ya Allah bila memang Kau coba
Aku percaya Kau sayang padaku

Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah

Ya Allah lindungilah diriku
Dari yang menjahati menzhalimiku
Ya Allah Kaulah Maha Segala
Engkaulah pelindung hidup dan matiku

Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah

Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah

Ya Allah jangan Kau coba aku
Melebihi batas mampu dan sanggupku


By Detik Sriguslilah

Lirik Lagu

Pintu Taubat - (Zivilia)

Tersadar ku dari khilafku
bersujud memohon ampunan
atas segala dosa-dosaku
yang telah khilafkan hatiku

KebesaranMU Ya Allah kasih sayang dan rahmatMu
dalam sadarku terlupa mengucap syukur
dalam sujud ku berdoa
dalam tangisku mengesa
Astaghfirullohu Kalla
pintu taubatmu

Ntah kapan ajal menjemputku
mungkin esok hanya kau yang tahu
mungkin usiaku tak cukup lagi
untuk hapus segala dosaku

KebesaranMU Ya Allah kasih sayang dan rahmatMu
dalam sadarku terlupa mengucap syukur
dalam sujud ku berdoa
dalam tangisku mengesa
Astaghfirullohu Kalla
Pintu taubatmu

Aku hina dan tak pantas memohon ampunan
tapi hanya engkau tempat ku untuk meminta
ooo..oooooo........

kebesaranMU Ya Allah kasih sayang dan rahmatMu
dalam sadarku terlupa mengucap syukur
dalam sujud ku berdoa
dalam tangisku mengesa
Astafgfirullohu Kalla
Pintu taubatmu

By Detik Sriguslilah

Beberapa Keutamaan Bulan Ramadhan

 






Penterjemah:
Abu Ahmad

Risalah dari Muhammad Mahdi Akif; Mursyid Am Al-Ikhwan Al-Muslimun; 28-08-2008
Segala puji bagi Allah; Tuhan semesta alam, salawat dan salam atas Rasulullah saw, beserta keluarga dan sahabatnya dan mereka-mereka yang mengikuti jejak langkahnya hingga hari kiamat.. selanjutnya..

Allah SWT berfirman : 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagiamana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang yang bertaqwa”. (Al-Baqoroh:183)



Bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan yang agung dan mulia, dan memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan, mengandung di dalamnya kebaikan dari Allah SWT, pahala dan ganjaran yang berlipat bagi mereka yang ingin mencarinya. Dalam atsar disebutkan:

أَيُّهَا النَّاسُ، قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيْمٌ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، شَهْرٌ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، جَعَلَ اللهُ صِيَامَهُ فَرِيْضَةٌ، وَقِيَامُ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا، مَنْ تَقَرَّبَ فِيْهِ بِخَصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِ، كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ، وَمَنْ أَدَّى فِيْهِ فَرِيْضَةً كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ، وَهُوَ شَهْرُ الصَّبْرِ، وَالصَّبْرُ ثَوَابُهُ الْجَنَّةَ، وَشَهْرُ الْمُوَاسَاةِ، وَشَهْرٌ يُزْدَادُ فِيْهِ رِزْقُ الْمُؤْمِنِ، مَنْ فَطَّرَ فِيْهِ صَائِمًا كَانَ مَغْفِرَةً لِذُنُوْبِهِ وَعِتْقُ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ، وَكَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْتَقِصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ”، قَالُوا: لَيْسَ كُلُّنَا نَجِدُ مَا يُفْطِرُ الصَّائِمَ؟ فَقِيْلَ: يُعْطِي اللهُ هَذَا الثَّوَابَ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا عَلىَ تَمْرَةٍ، أَوْ شُرْبَةَ مَاءٍ، أَوْ مَذَقَةَ لَبَنٍ، وَهُوَ شَهْرٌ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ، وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ
Dari Salman Al-Farisi ra. berkata: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah pada hari terakhir bulan Sya’ban: Wahai manusia telah datang kepada kalian bulan yang agung, bulan penuh berkah, didalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasanya wajib, dan qiyamul lailnya sunnah. Siapa yang mendekatkan diri dengan kebaikan, maka seperti mendekatkan diri dengan kewajiban di bulan yang lain. Siapa yang melaksanakan kewajiban, maka seperti melaksanakan 70 kewajiban di bulan lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran balasannya adalah surga. Bulan solidaritas, dan bulan ditambahkan rizki orang beriman. Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka diampuni dosanya dan dibebaskan dari api neraka dan mendapatkan pahala seperti orang orang yang berpuasa tersebut tanpa dikurangi pahalanya sedikitpun ». kami berkata : »Wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam Tidak semua kita dapat memberi makan orang yang berpuasa ? ». Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” Allah memberi pahala kepada orang yang memberi buka puasa walaupun dengan satu biji kurma atau seteguk air atau susu. Ramadhan adalah bulan dimana awalnya rahmat, tengahnya maghfirah dan akhirnya pembebasan dari api neraka (HR Al-‘Uqaili, Ibnu Huzaimah, al-Baihaqi, al-Khatib dan al-Asbahani)



Dan diantara ibadah-ibadah yang dikhususkan dalam bulan Ramadhan adalah sebagai berikut:

1. Shaum (puasa);

yaitu menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan dan minum, sebagaimana yang banyak diketahui, dan dengan menjaga anggota tubuh dari maksiat kepada Allah, dan jika tidak bagaimana mungkin dirinya merasa terawasi oleh Allah bagi siapa yang tidak takut kepada-Nya, dan tidak merasa adanya celaan pengawasan terhadap seseorang yang tidak ridha Allah:

مَن لم يَدَعْ قولَ الزُّورِ والعمَلَ بِهِ ، فَليسَ للهِ حاجة فِي أَن يَدَعَ طَعَامَهُ وشَرَابَهُ
“Barangsiapa yang tidak mampu meninggalkan ucapan kotor dan dia melakukannya maka Allah tidak membutuhkan darinya dalam meninggalkan makanan dan minuman”.
Dan hal tersebut dalam syair juga disebutkan:

إِذَا لَمْ يَكُنْ فِي السَّمْعِ مِنِّيْ تَصَامُمٌ               وَفِي مَقْلَتِي غَضٌّ وَفِي مَنْطِقِي صُمْتٌ
فَحَظِّي إِذَنْ مِنْ صَوْمِي الْجُوْعُ وَالظَّمَاُ             وَإِنْ قُلْتُ إِنِّي صُمْتُ يَوْمًا فَمَا صُمْتُ
Jika dalam pendengaran diriku tidak ada perbaikan
Dan dalam penglihatan tidak terjaga dan ucapan yang tidak terkontrol
Maka apa keuntunganku dari berpuasa menahan lapar dan haus
Sekalipun aku mengatakan saya sedang puasa maka pada hakikatnya aku tidak berpuasa
Bahwa ibadah puasa hadir untuk memberikan perasaan kepada manusia bahwa dirinya harus mencapai tingkat kemuliaan diatas dari kebutuhannya, meningkatkan derajatnya diatas tingkatan yang ada dharuri, memperkokoh nilai-nilai luhur terhadap nilai-nilai yang rendah. Dari Abu Hurairah berkata; nabi saw bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه
“Barangsiapa yang puasa karena iman dan berharap pahala dan ridha Allah, maka akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu”.

2. Al-Qur’an turun dalam bulan Ramadhan

Allah mengkhusukan pada bulan yang agung ini dengan turunnya Al-Qur’an Al-Karim; Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan”. (Al-Qodar:1) dan Al-Qur’an yang diturunkan Allah bertujuan untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya, Allah berfirman: “(ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji”. (Ibrahim:1). Sebagaimana Al-Qur’an juga membawa petunjuk seluruh manusia “Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkan di dalamnya Al-Qur’an membawa petunjuk bagi manusia dan penjelasan dari petunjuk tersebut dan membawa Al-Furqan (pembeda antara yang hak dan yang bathil)”. (Al-Baqoroh:185)


3. Qiyam Al-Lail (shalat tarawih)

Dalam bulan ramadhan terdapat shalat qiyam lail, dan Allah menjadikannya ibadah sunnah bagi siapa yang berambisi mendapatkan ampunan Allah dari dosa-dosanya; dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
”Barangsiapa yang melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan berharap ridha Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. 

4. Lailatul Qodar (malam kemuliaan)

Dalam bulan Ramadhan juga terdapat lailatul Qodar yang memiliki nilai dan bobot lebih baik dari seribu bulan.. “Lailatul Qodar adalah lebih baik dari seribu bulan”. (Al-Qodar:3) dan bagi siapa yang melakukan qiyam pada lailatul Qodar maka akan dihapus atau diampuni dosa-dosanya.

وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه
“Dan barangsiapa yang melakukan qiyam pada saat lailatul Qodar dengan iman dan berharap ridha Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. 

5. Al-I’tikaf

Dan pada malam 10 hari terakhir bulan ramadhan Rasulullah saw melakukan I’tikaf; dari Abdullah bin Umar ra, dia berkata: “Bahwa Rasulullah saw selalu I’tikaf pada malam 10 hari terakhir bulan Ramadhan”.


Puasa Merupakan Bekal Untuk Menghadapi Musuh

Dalam puasa merupakan sarana memperkokoh keinginan dan kehendak, memberikan pembinaan atas kesabaran, karena itu; orang yang berpuasa harus menahan rasa lapar walaupun dihadapan ada hidangan yang lezat; dan harus mampu menahan rasa haus walaupun dihadapannya ada air dingin nun menyegarkan; dan juga menahan nafsu syahwat sekalipun disampingnya ada istri yang halal nun jelita, padahal tidak ada yang melihat dirinya kecuali Allah, dan tidak ada yang memimpin dirinya kecuali dhamirnya (hatinya), serta tidak bersandar pada yang lain kecuali keinginannya yang kuat dan penuh kewaspadaan. Dan karena bulan Ramadhan mengajarkan kesabaran yang juga diberi julukan dengan demikian “Bulan Kesabaran” seperti yang disebutkan bahwa

لِكُلِّ شَيْءٍ زَكَاةٌ، وَزَكَاةُ الْجَسَدِ الصَّوْمُ، وَالصَّوْمُ نِصْفُ الصَّبْرِ
“Pada setiap sesuatu ada zakatnya, dan zakatnya tubuh adalah puasa, sedangkan puasa bagian dari kesabaran”.
Bahwa Islam bukan agama berserah diri dan malas; namun merupakan agama jihad dan usaha yang terus menerus, dan perangkat pertama dalam jihad adalah kesabaran dan keinginan yang kuat; karena itu jika seseorang tidak berusaha menjihadkan (memerangi) jiwanya, maka sungguh jauh, akan mampu memerangi musuhnya, dan barangsiapa yang tidak mampu mengalahkan jiwanya dan syahwatnya, maka sungguh jauh, dirinya akan mampu mengalahkan musuhnya, dan barangsiapa yang tidak mampu bersabar menahan rasa lapar dalam satu hari, maka sungguh jauh dirinya, bisa bersabar berpisah dengan keluarga dan negara demi meraih tujuan dan misi besar.

Puasa terdapat di dalamnya kesabaran dan usaha menghancurkan jiwa; dan diantara sarana Islam dalam mempersiapkan orang beriman yang memiliki sifat sabar dan penuh jiwa pejuang adalah yang mampu mengemban rasa haus, lapar dan hawa nafsu, menerima dengan riang gembira akan rasa letih, sederhana dan kerasnya hidup, selama hal tersebut berada di jalan Allah.


Wahai Umat Islam…

Bahwa Ramadhan merupakan salah satu bentuk ketaatan yang agung, dan pameran yang menakjubkan akan perniagaan ukhrawi, dan ibadah-ibadah ini akan menjadi waktu-waktu yang indah, masa-masa yang mengasyikkan, dan hari-hari dan malam yang penuh dengan hiasan; karena ketaatan merupakan waktu yang indah; yaitu pada bulan yang paling indah ini dan ganjaranpun disisi Allah sangat besar dan berlimpah; karena itulah hendaknya setiap muslim bersungguh-sungguh memanfaatkan waktu yang agung ini dan menerimanya dengan taubat yang nusuh (sebenarnya) dan niat yang benar untuk ketaatan, dan keinginan yang kuat, himmah aliyah (semangat yang bergelora) untuk melanjutkan ketaatan hingga akhir ramadhan; sehingga menjadi orang yang ditulis oleh Allah terbebas dari api neraka, dan perbanyaklah di dalamnya amalan-amalan kebaikan sebagaimana yang disebutkan dalam atsar:

وَاسْتَكْثَرُوا فِيْهِ مِنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ: خَصْلَتَيْنِ تَرْضَوْنَ بِهِمَا رَبَّكُمْ، وَخَصْلَتَيْنِ لاَ غَنِى بِكُمْ عَنْهُمَا، فَأَمَّا الْخَصْلَتَانِ الَّلتَانِ تَرْضَوْنَ بِهِِمَا رَبَّكُمْ: فَشَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَتَسْتَْغْفِرُوْنَهُ، وَأَمَّا الَّلتَانِ لاَ غَنِى بِكُمْ عَنْهُمَا: فَتَسْأَلُوْنَ اللهَ الْجَنَّةَ، وَتَعُوْذُوْنَ بِهِ مِنَ النَّارِ
“Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya; Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.” 
Perbanyaklah tilawah Al-Qur’an Al-Karim; karena bulan Ramahdan adalah bulan Al-Qur’an, di dalamnya Al-Qur’an diturunkan, dan di dalamnya pula Jibril datang kepada nabi saw; mengajarinya dan menelaahnya bersama Rasulullah saw; sampai pada tahun di dalamnya Rasulullah saw wafat, Jibril melakukannya sebanyak dua kali.

Dan seorang muslim hendaknya berambisi dalam memperbanyak sedekah dan mengasihi orang-orang fakir dan miskin dan berbuat baik kepada mereka dan memberi sesuatu dari nikmat yang Allah anugrahkan kepadanya; karena bulan ini disebut juga dengan bulan meningkatnya nilai-nilai ruhiyah (spiritual) daripada nilai-nilai madiyah (material), dan menjadi sarana peleburan akan kehidupan dunia yang melekat dalam jiwa sehingga dihempaskan kebelakang pundaknya, dan memberikan manfaat –pada sisi lain- sepanjang waktu baik pagi maupun sore hari.

Allah SWT melipat gandakan pahala dan ganjaran bagi orang-orang yang bersedekah, dan membalaskan ganjaran kepada mereka yang memberi terhadap hamba-hamba yang membutuhkan dan ternyuh hatinya terhadap anak-anak yatim dan para janda, mereka terbiasa memiliki sifat dermawan dan sifat memberi seperti halnya nabi saw; yang memiliki sifat dermawan dan kasih sayang dan bahkan seperti  sifat memberi dan ringan tangan, dan nabi saw manusia paling dermawan jiwanya pada bulan ramadhan saat jibril mentadarruskan Al-Qur’an kepadanya; dari Ibnu Abbas berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ ، وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جَبْرَيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ، وَكَانَ جَبْرَيلُ يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ فِى رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ يَعْرِضُ عَلَيْهِ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- الْقُرْآنَ. فَإِذَا لَقِيَهُ جَبْرَيلُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
“Nabi saw merupakan manusia paling dermawan dalam kebaikan terhadap manusia, dan lebih dermawan lagi jiwa pada bulan Ramadhan, ketika bertemu dengan Jibril, dan Jibril selalu menjumpainya pada malam bulan Ramadhan sehingga beliau meninggal, mengajarkan kepadanya Al-Qur’an, dan ketika jibril menjumpainya kedermawanannya tampak lebih daripada angin yang bertiup”.
Bersungguh-sungguh jugalah wahai umat Islam menjalin silaturrahim, saling berkasih sayang, saling berziarah dan saling mengasihi sesama kerabat dan tetangga, berbuat baik antara sesama orang yang beriman, menghilangkan perselisihan dan permusuhan, dan membersihkan hati dari kedengkian dan kebencian:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Sesungguhnya hanyalah orang-orang beriman yang bersaudara, karena itu perbaikilah hubungan dua saudara diantara kalian dan bertaqwalah kepada Allah agar kalian diberikan rahmat”. (Al-Hujurat:10)
dan Allah berfirman:
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاً لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (Al-Hasyr:10)

Dan dalam syair disebutkan:

أَتَى رَمَضَانُ مَزْرَعَةً الْعِبَادِ     لِتَطْهِيْرِ الْقُلُوْبِ مِنَ الْفَسَادِ
فَأَدِّ حُقُوْقَهَ قْوَلاً وَفِعْلاً        وَزَادَكَ فَاتَّخِذْهُ لِلْمَعَادِ
فَمَنْ زَرَعَ الْحُبُوْبَ وَمَا سَقَاهَا    تَأَوَّهَ نَادِمًا يَوْمَ الْحِصَادِ
Ramadhan telah tiba sebagai bulan panen bagi setiap hamba
Untuk membersihkan hati dari berbagai kerusakan dan dosa
Maka dari itu tunaikanlah hak-haknya; baik ucapan dan perbuatan
Dan carilah bekalmu untuk hari depan; ambil dan perbanyaklah
Bagi siapa yang menanam benih namun tidak menyiraminya
Niscaya akan menyesal disaat hari panen



Tahniah Untuk Dunia Islam

Kami sampaikan selamat kepada dunia Islam seluruhnya dengan kehadiran bulan suci Ramadhan yang penuh berkah, dan kami berharap dan memohon kepada Allah agar dijadikan hilal bulan ini dengan kebaikan, keberkahan dan persatuan bagi umat Islam, kemenangan dan dukungan dari Allah terhadap mereka, sebagaimana kita harus bersimpuh dihadapan Allah agar diikatkan hati-hati kita dengan ikhwan-ikhwan para mujahidin di berbagai tempat mereka berada, melepaskan belenggu yang mengikat mereka dan membebaskan mereka dari penjara.

Memberikan pesan kepada dunia seluruhnya untuk berusaha melepaskan blockade atas bangsa Palestina sehingga mereka dapat menikmati kebebasan dan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dari kebutuhan hidup pada bulan yang penuh berkah ini.

Adapun ikhwan-ikhwan kita yang berada di penjara penjajah dan orang-orang zhalim kami sampaikan kepada mereka dan keluarga mereka; selamat dengan kedatangan bulan kesabaran ini, dan kami sampaikan kepada mereka: bersabarlah.. karena kekejian orang-orang zhalim pasti akan pergi sementera fajar Islam pasti akan datang; cahayanya akan bersinar di ufuk dan hal tersebut tidak langgeng kecuali dengan sabar sesaat

وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ. بِنَصْرِ اللَّهِ يَنصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ
“Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendakiNya. dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang”. (Ar-Ruum:4-5)
Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.. dan salawat dan salam atas nabi kita, Muhammad saw, beserta keluarga dan sahabatnya.

By Detik Sriguslilah