My Life On The World

Selamat Datang......!
Mohon maaf apabila saudara/i kurang merasa puas dengan blog ini karena penulis masih perlu banyak belajar dari Saudara/i semua.
Terimakasih Atas Kunjungan Anda!

Senin, 21 November 2011

BULAN SAFAR

BULAN SAFAR


          Bulan safar adalah bulan yang penuh dengan nilai sejarah. berbagai peristiwa penting dalam islam terjadi pada bulan ini, seperti pernikahan Nabi Muhammad Saw dengan Siti Khodijah, terjadinya perang Wuddan dan Abwak (Perang yang pertamakali di ikuti oleh Nabi), Perang Ma'unah yang dipimpin oleh Al-Munzir bin Amr As-Sa'idiy disertai 40 orang sahabat nabi yang ditugaskan untuk berdakwah dan mengajar agama islam kepada bani 'Amir.
         Pada bulan Safar juga terjadi tragedi Ar-Raji', yaitu pembantaiaan terhadap 7 sahabat nabi oleh kaum Udal dan Al-Qorah disebuah tempat persimpangan yang bernama Ar-Raji' di daerah Usfan (kawasan diantara mekkah dan madinah). Padahal kedatangan para sahabat nabi ke kaum Udal dan Al-Qarah untuk mengajarkan agama islam dan AlQuran.
        Pada Bulan safar pula terjadiperang Maraj Rahit pada 13 H di pinggiran bandar Damaskus, Syiria dibawah pimpinan Khalid bin Al-walid. Pelantikan Abd rahman Al- Ghafiqiy sebagai Gubernur Andalusia pada 113 H dan wafatnya Salahuddin Al-Ayyubi pada 585 H juga terjadi pada bulan ini. Bahkan Jatuhnya keajaan Abbasiyah yang berpusat di Baghdad ketanga pasukan Tartar juga terjadi pada bulan ini, tepatnya ada 656 H.
       Melihat betapa banyaknya peristiwa penting terjadi pada bulan safar tidak heran apabila bulan ini dikatakan bermuatan nilai historis yang cukup tinggi. Tapi ada juga yang menggangapnya sebagai bulan yang penuh dengan ketidakberuntungan. Sebab hampir semua kejadian penting diatas terarah pada hal-hal yang sifatnya tidak mengutungkan bagi umat islam seperti kematian seseorang atau kejatuhan suatu negri islam.
         Banyak orang yang mengurungkan niat baiknya ketika memasuki bulan ini, seperti membatalkan perkawinan, Menunda pindahan rumah/ kontrakan, melarang berpergian jauh/ rekreasi dan sebagainya. Menurut segelintir orang, jika sesuatu dimulai pada bulan ini maka akan berakhir dengan sesuatu yang tidak baik. Mereka menilai bulan safar adalah bulan bencana, bula bala, bulan malapetaka dan sederet lainnya yang negatif.
        Tentu saja pemikiran seperti itu sangat tidak masuk akal dan bertentangan dengan syariat islam. Dalam islam tidak ada yang namanya bulan "apes" atau Sial. Semua bula atau hari memiliki nilai yang sama, tergantung orang menggunakannya. Hari-hari kita sepanjang bulan akan terasa nikmat, bahagia dan berkah apabila di isi dengan sesuatu atu amalan yang baik-baik. Sebaliknya akan terasa sesak, sekarat, laknat jika digunakan untuk hal-hal yang negatif. Karena itu menghadapi bulan-bulan apa saja termasuk bulan safar tak perlu di iringi oleh bentuk-bentuk pemikiran yang negatif.
       Mestinya bulan safar dijadikan sebagai sarana refleksi kita untuk meningkatkan kadar iman dan taqwa kepada alloh SWT. sesuai dengan makna safar adalah kosong, sebaiknya kita juga banyak mengosongkan diri dari noda dan dosa ketika bulan ini tiba. Bukan sebaliknya, mengosongkan nilai-nilai kebaikan dan diganti dengan perbuatan buruk.Pasrahkan saja seluruhnya kepada Alloh SWT. Sejauh kita berada dalam jalur yang benar, meskipun pada bulan safar maka sejauh itu pula kita aka merasakan kedamaian melaksanakan aktifitas sehari-hari.
       Di Era yang semakin modern ini, sudah saatnya meninggalkan hal-hal yang primitif dan mistis. Pola pemikiran yang percaya pada hal-hal yang belum terjadi sudah saatnya harus ditinggalkan, meskipun baik dari sikap kehati-hatian kita, namun percaya pasa satu ketentuan bahwa dibulan safar akan terdapat banyak bencana jelas harus kita tepis jauh-jauh. Percaya pada hal-hal seperti itu sama saja mengembalikan diri kita sendiri pada kepercayaan kuno atau primitif, yang percaya kepada kekuatan alam dan benda.
     Karena itu, ketika bulan safar tiba mestinya kita harus ingat adalah peristiwa-peristiwa fositif yang terjadi pada bulan ini. Jika saja bulan safar dianggap sebagai bula bencana, bagaimana pernikahan antara Nabi dengan Siti Khadijah bisa terjadi? kalo saja bulan safar di cap sebagai bulan malapetaka. Bagaimana peletakan batu pertama perluasan mesjid al-haram pada 1409 H dan mesjid Nabi pada 405 H terjadi pada bulan safar. Tentu disebabkan karena mereka berfikir tidak ada yang namanya bulan sial ataupun bulan beruntung.



By Detik Sriguslilah
Dikutip dari Majalah Hidayah Edisi April 2005

Selasa, 09 Agustus 2011

ASMAUL HUSNA DAN FADILAHNYA

ASMA-UL-HUSNA : FADHILAT SERTA KHASIATNYA

 


ALLAH Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Allah mempunyai Asmaa-ul-Husna (nama-nama yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat ALLAH Subhanahu wa Ta'ala), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaa-ul-Husna itu." (QS. Al-A'raf: 180)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda: "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala mempunyai 99 nama, yaitu seratus kurang satu, barangsiapa menghitungnya (menghafal seluruhnya) masuklah ia ke dalam surga." (HR. Bukhari)




Adapun ASMA'UL-HUSNA merupakan nama-nama Allah Subhanahu wa Ta'ala yang terkandung di dalam Al-Qur'an di mana pada tiap-tiap nama tersebut mengandung fadhilah sendiri-sendiri seperti kita akan ketahui di bawah ini:

ALLAHU (Yang menciptakan sekalian makhluk dari tiada menjadi ada).
Fadhilah: Barangsiapa yang membacanya 5000 kali tiap-tiap hari, insya Allah akan dimurahkan rezekinya, dan jika dibaca 66 kali sampai 66 hari setelah shalat fardhu, maka akan menjadi sebutan orang besar dan mendapat kebaikan yang banyak.

AR-RAHMAANU (Yang Maha Pengasih).
Fadhilah: Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap selesai shalat fardhu sebanyak 100 kali, insya Allah ia akan terjaga dari sifat lupa dan lalai.

AR-RAHIIMU (Yang Maha Penyayang).
Fadhilah: Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak 100 kali, insya Allah hatinya akan selalu mempunyai sifat kasih sayang kepada sesama makhluk Allah Subhanahu wa Ta'ala.

AL-MALIKU (Yang Mempunyai Kerajaan).
Fadhilah: Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak 121 kali pada waktu fajar atau tergelincirnya matahari, insya Allah akan dikayakan dengan sebab atau dengan pintu yang dibukakan Allah Subhanahu wa Ta'ala baginya.

AL-QUDDUUSU (Yang Maha Suci).
Fadhilah: Barangsiapa yang berdzikir dengan Asma ini pada tiap-tiap hari ketika tergelincir matahari sebanyak 100 kali, insya Allah akan menjadi bersih hatinya, dan barangsiapa yang berdzikir 1000 kali, insya Allah akan diselamatkan dari musibah.

AS-SALAAMU (Yang Maha Pemberi Keselamatan).
Fadhilah: Apabila dibacakan kepada orang yang sakit kepala sebanyak 121 kali atau 136 kali dengan suara yang sekiranya dapat didengar oleh orang yang sakit dan dengan mengangkat kedua belah tangan, insya Allah akan disembuhkan dengan Asma-Nya selama tidak datang ajalnya atau dikurangkan daripada sakitnya.

AL-MU'MINU (Yang Maha Memberi Keamanan).
Fadhilah: Apabila dibacakan akan Asma ini sebanyak 136 kali oleh orang yang merasa ketakutan akan sesuatu, maka ia akan merasa aman dari apa yang ditakutkannya, dan apabila dibaca oleh orang yang beriman, maka ia akan bertambah imannya.

AL-MUHAIMINU (Yang Maha Pemelihara).
Fadhilah: Barangsiapa yang membacanya 100 kali setelah shalat sunnah dua raka'at (terutama di waktu tengah malam), insya Allah akan dibersihkan dzahir dan bathinnya dan tetap bercahaya hatinya, dan barangsiapa yang membacanya sebanyak 145 kali setelah shalat Isya, insya Allah akan kuat khafazhnya.

AL-'AZIIZ (Yang Memiliki Mutlak Kegagahan).
Fadhilah: Barangsiapa yang berdzikir sebanyak 40 kali tiap-tiap hari selama 40 hari dan yang lebih baik dibaca setelah shalat Subuh, insya Allah akan dikayakan dan dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tidak dihajatkan dia kepada seseorang dari makhluk-Nya.

AL-JABBAARU (Yang Maha Perkasa).
Fadhilah: Barangsiapa yang berdzikir tiap-tiap hari sebanyak 206 kali atau 226 kali pada pagi dan petang, insya Allah tidak akan ada orang yang dzalim kepadanya dan Allah Subhanahu wa Ta'ala akan membalas bagi orang dzalim itu siksa baginya.

AL-MUTAKABBIRU (Yang Memiliki Kebesaran).
Fadhilah: Barangsiapa yang berdzikir tiap-tiap hari sebanyak 662 kali, insya Allah orang yang takabur itu akan tunduk kepadanya.

AL-KHAALIQU (Yang Maha Pencipta).
Fadhilah: Barangsiapa yang berdzikir waktu tengah malam sebanyak 731 kali, insya Allah akan diterangkan hatinya dan dirinya, dan barangsiapa yang kehilangan hartanya atau lama ditinggalkan orang yang dikasihinya, maka bacalah sebanyak 5000 kali, insya Allah ia akan datang dengan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala.

AL-BAARI'U (Yang Maha Melepaskan).
Fadhilah: Barangsiapa yang berdzikir pada siang hari sebanyak 100 kali, insya Allah ia akan selamat dari kebinasaan dan tidak akan merasa takut ketika di dalam kubur, dan barangsiapa yang apabila dibacanya pada malam hari selama 7 malam berturut-turut dan pada tiap-tiap malam dibaca 100 kali, insya Allah akan disembuhkan segala penyakit dalam tangannya.

AL-MUSHAWWIRU (Yang Maha Membentuk Rupa Makhluk-Nya).
Fadhilah: Barangsiapa yang berdzikir sebanyak 336 kali atau lebih, maka insya Allah akan menjadi baik segala perbuatannya atau apa yang dikerjakannya.

AL-GHAFFAARU (Yang Maha Pengampun).
Fadhilah: Barangsiapa yang berdzikir 100 kali sambil mengiringi shalat Jum'at, insya Allah baginya akan mendapat ampunan.

AL-QAHHAARU (Yang Maha Memaksa).
Fadhilah: Apabila dibaca tiap-tiap hari dan malam sebanyak 306 kali atau lebih, insya Allah keluar dari hatinya cinta dunia dan kebesaran barang lain daripada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan baginya pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala atas musuhnya, dan barangsiapa yang mempunyai hajat lalu berdzikir 100 kali kemudian mengangkat kedua tangannya, insya Allah dikabulkan hajatnya.

AL-WAHHAABU (Yang Maha Pemberi Karunia).
Fadhilah: Barangsiapa yang kekal mewiridkannya tiap-tiap hari atau tiap-tiap selesai shalat fardhu yang lima waktu sebanyak 300 kali atau lebih, insya Allah akan dikabul dan diberi baginya kekayaan dan kebesarannya, dan barangsiapa mengekalkan membacanya pada akhir sujud shalat dhuha sebanyak 40 kali,
insya Allah dimudahkan baginya kekayaan yang mudah dan berlimpah.

AR-RAZZAQU (Yang Maha Pemberi Rezeki).
Fadhilah: Barangsiapa yang mengekalkan membaca tiap-tiap hari 308 kali, insya Allah dikabulkan hajatnya kepada raja dan pemerintah dan apabila berdzikir 17 kali, insya Allah ditunaikan hajatnya dan barangsiapa yang berdzikir sebanyak 20 hari berturut-turut dan tiap-tiap hari 20 kali pada pagi sebelum makan dan minum, insya Allah akan diberikan padanya faham yang dalam dan sempurna.

AL-FATTAHU (Yang Maha Pembuka Rahmat).
Fadhilah: Apabila dibaca tiap-tiap selesai shalat Subuh sebanyak 71 kali dengan tangannya di atas dada, insya Allah hatinya akan bersih dan bercahaya, dimudahkan segala pekerjaan dan keluar cinta dunia dari hatinya.

AL-'ALIIMU (Yang Maha Mengetahui).
Fadhilah: Barangsiapa yang berdzikir tiap-tiap setelah selesai shalat lima waktu sebanyak 100 kali, insya Allah akan mendapatkan ilmu ma'rifat dan kasyaf serta iman yang sempurna.

AL-QAABIDHU (Yang Maha Menggenggam, Menyempitkan Rezeki dan Menguranginya bagi seseorang yang disempitkan).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap hari sebanyak 100 kali, insya Allah akan terhindar dari orang yang mengancamnya.

AL-BAASITHU (Yang Maha Melapangkan).
Fadhilah: Apabila dibaca selesai shalat dhuha 10 kali, insya Allah akan diluaskan rezeki dan ilmunya.

AL-KHAAFIDHU (Yang Maha Merendahkan).
Fadhilah: Apabila diamalkan setiap hari dalam keadaan khusyu' dan bersih (berwudhu') sebanyak 500 kali pasti dijatuhkan martabat musuh atau orang yang menentangnya serta dikabulkan hajatnya.

AR-RAAFI'U (Yang Maha Meninggikan).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap hari terutama pada malam hari sebanyak 70 kali, insya Allah hartanya akan dijaga dari pencuri, perampok, penipuan dan sebagainya.

AL-MU'IZZU (Yang Maha Memuliakan dan memberi kepada yang dikehendaki-Nya).
Fadhilah: Untuk menumbuhkan kewibawaan apabila dibaca setiap hari sebanyak 140 kali.

AL-MUDZILLU (Yang Maha Merendahkan atau Menghinakan).
Fadhilah: Apabila dibaca sebanyak 75 kali kemudian shalat dan di dalam sujud sebutkan nama yang ditakuti itu, insya Allah akan aman ia daripadanya dan apabila dibaca 1000 kali pada tiap-tiap hari selama 7 hari, insya Allah akan dijauhkan musuh daripadanya.

AS-SAMII'U (Yang Maha Mendengar).
Fadhilah: Apabila dibaca 500 kali, setelah selesai shalat dhuha pada hari Kamis, maka do'anya akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dan akan disembuhkan pendengarannya dari penyakit tuli atau pendengarannya akan menjadi baik.

AL-BASHIIRU (Yang Maha Melihat).
Fadhilah: Apabila dibaca sebelum shalat Jum'at dimulai sebanyak 100 kali insya Allah fikirannya akan bertambah cerdas dan hatinya akan terbuka.

AL-HAKAMU (Yang Maha Menetapkan Hukum-hukum Makhluk-Nya).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap malam dalam keadaan suci dari hadas dan najis sebanyak 68 kali, insya Allah akan dijadikan hatinya tempat rahasia dan hikmah ilmu agama.

AL-'ADLU (Yang Maha Adil).
Fadhilah: Apabila dibaca setelah selesai shalat lima waktu 104 kali insya Allah ia akan menjadi pemutus hukum yang adil dan akan merasa tertarik hati orang lain
kepadanya.

AL-LATHIIFU (Yang Maha Lembut).
Fadhilah: Apabila dibaca sebanyak 129 kali atau 130 kali, insya Allah usahanya atau perniagaannya akan maju dan akan merasakan kesuksesan dalam pekerjaannya.

AL-KHABIIRU (Yang Maha Mengetahui atau Mengenal).
Fadhilah: Apabila dibaca selama 7 hari dan tiap-tiap hari sebanyak 812 kali, insya Allah akan datang kepadanya rahmat denga
n segala penjuru yang dikehendaki.

AL-HALIIMU (Yang Maha Penyantun).
Fadhilah: Apabila dibaca sesudah shalat lima waktu sebanyak 88 kali insya Allah ia akan dipelihara dari pangkatnya, jabatan atau kedudukannya.

AL-'ADZIIMU (Yang Maha Agung).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap hari sebanyak 12 kali maka insya Allah penyakit akan segera sembuh dan akan terhindar dari kejahatan.

AL-GHAFUURU (Yang Maha Pengampun).
Fadhilah: Barangsiapa menuliskan atas orang yang sakit demam bacalah sebanyak 3 kali, insya Allah akan segera sembuhlah ia.

ASY-SYAKUURU (Yang Maha Menghargai).
Fadhilah: Apabila menuliskan sebanyak 40 kali oleh orang yang sesak nafas atau penat badan atau sakit mata dan direndam dalam segelas air kemudian usap ke badannya atau matanya dan diminumkan, insya Allah akan mendapat berkah.

AL-'ALIYYU (Yang Maha Tinggi Martabatnya).
Fadhilah: Apabila ditulis pada kertas dan direndamkan pada segelas air (tulisannya sebanyak 110 kali) kemudian airnya diminumkan kepada anak kecil, insya Allah dia akan menjadi anak yang cerdas dan pandai.

AL-KABIIRU (Yang Maha Besar).
Fadhilah: Apabila dibaca dalam masa 7 hari sesudah melakukan shalat hajat sebanyak 1000 kali setiap malam, insya Allah akan dikembalikan lagi jabatannya, pekerjaannya selama bukan dipecat karena kecurangan atau karena korupsi dan lain-lain.

AL-HAFIIZHU (Yang Maha Memelihara).
Fadhilah: Untuk menjaga keselamatan diri dari gangguanbinatang buas atau dari jin, dibaca sebanyak 99 kali insya Allah akan diselamatkan dan terhindar daripada segala gangguan tersebut.

AL-MUQIITU (Yang Maha Pemberi Kecukupan).
Fadhilah: Untuk melepaskan rasa haus dan lapar dibaca selama terkena penderitaan itu (bacalah sebanyak-banyaknya) insya Allah akan sembuh.

AL-HASIIBU (Yang Maha Pembuat Perhitungan).
Fadhilah: Untuk menguatkan jabatan atau pekerjaan yang dipegangnya apabila dibaca setiap selesai shalat Subuh atau sebelum terbit matahari dan petang (sesudah shalat Maghrib), insya Allah akan dijaga kedudukannya/jabatannya atau pekerjaannya. Bacalah sebanyak 777 kali.

AL-JALIILU (Yang Maha Agung dan Mulia).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap pagi (jam 2.30 pagi) sebanyak 73 kali insya Allah usahanya, pekerjaannya atau kedudukannya akan meningkat.

AL-KARIIMU (Yan Maha Mulia atau Pemurah).
Fadhilah: Barangsiapa yang mewiridkan pada tiap-tiap kali hendak tidur sebanyak 270 kali atau lebih, maka insya Allah akan mendapat kemurahan dan kemuliaan dunia akhirat.

AR-RAQIIBU (Yang Maha Mengamati).
Fadhilah: Apabila dibaca sebanyak 50 kali pada setiap hari, insya Allah segala harta dan barangnya akan aman dari kecurian dan lain-lain.

AL-MUJIIBU (Yang Maha Mengabulkan).
Fadhilah: Apabila dibaca setelah selesai shalat Subuh setiap hari sebanyak 55 kali, insya Allah semua hajatnya dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

AL-WAASI'U (Yang Maha Luas Kepunyaan-Nya).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap pagi (waktu pagi, petang atau malam) sebanyak 128 kali pasti dilepaskan kesulitannya dan dipelihara dari orang yang hasad/dengki.

AL-HAKIIMU (Yang Maha Bijaksana).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap pagi (waktu pagi, petang atau malam) sebanyak 300 kali, insya Allah akan menjadi cerdas akal fikirannya sehingga dengan mudah akan menerima ilmu-ilmu apapun.

AL-WADUUDU (Yang Maha Mencintai orang-orang yang beriman).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap malam sebanyak 11.000 kali insya Allah akan dikabulkan segala hajatnya dan akan dicintai orang dan mententramkan keluarga dalam rumah tangga.

AL-MAJIIDU (Yang Maha Mulia dan Maha Luhur).
Fadhilah: Apabila dibaca sebanyak 99 kali, insya Allah semuanya akan terasa aman dan tentram semua anggota keluarganya.

AL-BAA'ITSU (Yang Maha Membangkitkan makhluk-Nya di hari kemudian).
Fadhilah: Apabila dibaca sebanyak 100 kali dengan tangan diletakkan di dada, insya Allah akan diberinya kelapangan ilmu dan hikmah.

ASY-SYAHIIDU (Yang Maha Menyaksikan).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap malam sebanyak 319 kali insya Allah akan menyadarkan orang atau keluarga yang selalu menentangnya atau membangkang.

AL-HAQQU (Yang Maha Benar).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap hari, maka insya Allah keimanannya akan semakin bertambah.


AL-WAKIILU (Yang Maha Melaksanakan Urusan Makhluk-Nya).
Fadhilah: Dapat menjaga ketakutan daripada marabahaya seperti bencana banjir, angin ribut, gempa bumi dan lain-lain. Maka banyak-banyaklah membaca Asma ini dan juga apabila dibaca pada tiap-tiap hari atau malam sebanyak 66 kali atau lebih, insya Allah akan dibukakan baginya pintu kebaikan dan rezekinya.

AL-QAWIYYU (Yang Maha Kuat).
Fadhilah: Apabila didzalimi orang, maka bacalah sebanyak 1000 kali, insya Allah akan dilepaskan ia daripadanya.

AL-MATIINU (Yang Maha Sempurna Kekuatan-Nya).
Fadhilah: Untuk mengembalikan kekuatan terutama di waktu dalam pertempuran, dibaca sebanyak-banyaknya (keduanya AL-QAWIYYU dan AL-MATIINU), insya Allah kekuatan akan pulih seperti semula.

AL-HAMIIDU (Yang Maha Terpuji).
Fadhilah: Apabila dibaca setelah selesai shalat Maghrib dan Subuh sebanyak 62 kali, insya Allah segala perkataan dan perbuatannya akan selalu terpuji.

AL-MUHSHII (Yang Maha Memperhitungkan setiap amal makhluk-Nya, dan Membalasnya).
Fadhilah: Apabila dibacakan 20 kali pada roti atau makanan lainnya kemudian diberikan kepada orang yang dikehendakinya, insya Allah ia akan tunduk.

AL-MUBDI'U (Yang Maha Memulai).
Fadhilah: Untuk mencapai segala yang direncanakan, dibaca setiap hari sebanyak 470 kali, insya Allah apa yang direncanakan itu akan terwujud atau berhasil dengan baik.

AL-MU'IIDU (Yang Mengembalikan Kehidupan).
Fadhilah: Untuk mengembalikan atau mencari sesuatu yang hilang, dibaca setiap sebelum shalat fardhu lima waktu sebanyak 124 kali, insya Allah dengan kehendak dan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala akan kembali lagi.

AL-MUHYI (Yang Maha Menghidupkan).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap hari sebanyak 58 kali, pasti akan memperoleh kemuliaan dan meningkat derajatnya berkat nama yang dibaca.

AL-MUMIITU (Yang Maha Mematikan).
Fadhilah: Apabila dibaca sebanyak 490 kali atau lebih, maka insya Allah akan dapat menundukkan nafsu dan akan berbuat taat.

AL-HAYYU (Yang Maha Hidup).
Fadhilah: Apabila dibaca sebanyak 300.000 kali, insya Allah akan terhindar dari penyakit.

AL-QAYYUUM (Yang Maha Berdiri Sendiri).
Fadhilah: Apabila dibaca keduanya (Ya Hayyu Ya Qayyuum) setiap hari di waktu malam yang sebanyak 1000 kali, insya Allah akan dikabulkan hajatnya dan akan menjadi hartawan dan dermawan serta disenangi kawan dan disegani lawan juga besar kewibawaannya.

AL-WAAJIDU (Yang Maha Menemukan apa yang Dia kehendaki).
Fadhilah: Untuk menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri.

AL-MAAJIDU (Yang Maha Agung dan Mulia).
Fadhilah: Apabila dibaca sebanyak 400 kali tiap-tiap pagi dan petang maka akan terang hatinya.

AL-WAAHIDU (Yang Maha Tunggal).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap ba'da shalat lima waktu sebanyak 190 kali dalam masa satu bulan dan berpuasa pada hari Senin dan Kamis, insya Allah segala hajatnya akan dikabulkan dan akan diberi keturunan.

ASH-SHAMADU (Yang Maha Dibutuhkan, Tempat bergantung bagi semua makhluk-Nya).
Fadhilah: Untuk memohon apa saja yang dihajatkan. Dibacakan sebanyak 313 kali dalam waktu tiga hari (disertai puasa selama tiga hari juga), insya Allah akan dikabulkan segala macam hajatnya.

AL-QAADIRU (Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu).
Fadhilah: Apabila dibaca sebanyak 200 kali setelah melaksanakan shalat sunnah dua raka'at ketika dalam keadaan dha'ir, insya Allah akan mendapat kekuatan.

AL-MUQTADIRU (Yang Maha Berkuasa).
Fadhilah: Apabila dibaca 100 kali setelah bangun tidur, insya Allah ia akan mendapat hidayah dan petunjuk dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

AL-MUQADDIMU (Yang Maha Mendahulukan).
Fadhilah: Untuk menyegarakan apa yang diinginkan, dibaca setiap hari sebanyak 184 kali pasti dengan cepat tercapai apa yang diinginkannya dan barangsiapa yang mewiridkan/membacakan ketika masuk ke medan perang, insya Allah tidak akan mendapat kemudhratan.

AL-MUAKHHIRU (Yang Maha Mengakhirkan).
Fadhilah: Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak 300 kali atau lebih, insya Allah akan dibukakan pintu taufiq dan taubat baginya.

AL-AWWALU (Yang Maha Awal, terdahulu dengan tiada permulaan).
Fadhilah: Untuk mendatangkan hajat, dibaca setiap hari sebanyak 37 kali, insya Allah akan dikabulkan hajatnya.

AL-AKHIIRU (Yang Maha Akhir dan tiada berkesudahan).
Fadhilah: Apabila dibaca setiap selesai shalat Isya sebanyak 1000 kali, insya Allah hatinya akan bersih dan bertambah kebaikan di akhir umurnya.

AZH-ZHAHIIRU (Yang Maha Nyata).
Fadhilah: Agar terbukanya segala ilmu, dibaca setiap ba'da shalat fardhu sebanyak 1106 kali dalam masa satu bulan, pasti akan mendapat ilmu-ilmu yang jarang dimiliki oleh orang biasa.

AL-BAATHINU (Yang Maha Ghaib).
Fadhilah: Untuk ilmu yang jarang dimiliki oleh manusia biasa, dibaca setiap ba'da shalat fardhu lima waktu sebanyak 30 kali, insya Allah akan dikabulkan ilmu-ilmu yang jarang dimiliki oleh manusia.

AL-WAALIYY (Yang Maha Menguasai dan mengurus semua urusan makhluk-Nya).
Fadhilah: Agar terbuka hatinya, dibaca setiap pagi dan petang sebanyak-banyaknya, insya Allah hatinya akan terbuka atau futuh.

AL-MUTA'AALII (Yang Maha Tinggi).
Fadhilah: Apabila dibaca tiap-tiap hari siang atau malam sebanyak 541 kali, insya Allah ia akan mendapat hasil yang baik dan mendapat derajat yang lebih tinggi.

AL-BARRU (Yang Maha Berbuat Baik).
Fadhilah: Untuk memudahkan apa saja yang diinginkannya, dengan dibaca sebanyak-banyaknya.

AT-TAWWAABU (Yang Maha Menerima Taubat).
Fadhilah: Untuk mengembalikan ke jalan yang lurus, dibaca setiap saat, insya Allah akan berhasil segala apa yang diinginkan.

AL-MUNTAQIMU (Yang Maha Pemberi Balasan, Dzat yang berhak membalas setiap perbuatan dosa dengan azab-Nya).
Fadhilah: Untuk menolak perbuatan aniaya dari orang dzalim, dibacanya sesudah shalat fardhu lima waktu sebanyak-banyaknya.

AL-'AFUWWU (Yang Maha Pemaaf).
Fadhilah: Baca sebanyak-banyaknya setiap saat supaya disenangi manusia yang kenal padanya.

AL-MAALIKUL MULKI (Yang Maha Penguasa, Dzat yang mempunyai kekuasaan).
Fadhilah: Untuk mengawetkan pekerjaan atau mempertahankan jabatan atau kedudukannya, dibaca setelah selesai shalat fardhu lima waktu ditengah malam sebanyak 212 kali, insya Allah akan dijaga dari penjahat yang hasad/dengki padanya dalam hal pekerjaan, jabatan atau kedudukan.

DZUL JALAALI wal IKRAAMI (Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemulian, Dzat yang mempunyai Ketinggian Kemuliaan yang Sempurna).
Fadhilah: Untuk mendatangkan hajat, dibaca setiap hari sebanyak 65 kali dalam masa satu bulan, insya Allah akan dipenuhi segala hajatnya.

AL-MUQSITHU (Yang Maha Pemberi Keadilan).
Fadhilah: Apabila dibaca 209 kali atau lebih, insya Allah akan terpelihara dari was-was syaitan laknatullah dalam ibadah.

AL-JAAMI'U (Yang Maha Mengumpulkan).
Fadhilah: Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak 300 kali, insya Allah akan dikumpulkan segala maksudnya.

AL-GHANIYYU (Yang Maha Kaya).
Fadhilah: Apabila dibacakan pada orang yang sakit atau mendapat bala dirinya dan orang lain sebanyak 1060 kali, insya Allah akan segera sembuh dari penyakitnya.

AL-MUGHNII (Yang Maha Pemberi Kekayaan).
Fadhilah: Apabila dibaca pada tiap-tiap hari sebanyak 1000 kali, insya Allah akan menjadi kaya berkat karunia Allah Subhanahu wa Ta'ala.

AL-MAANI' (Yang Maha Pencegah, Yang menolak bahaya dan lain-lain).
Fadhilah: Untuk menolak perlakuan orang jahat dan orang dzalim. dibacakan setiap ba'da shalat sunnah Subuh (sebelum fardhu Subuh) sebanyak 161 kali, insya Allah akan selamat dari perbuatan mereka itu.

ADH-DHAARU (Yang Maha Penimpa Kemudharatan).
Fadhilah: Untuk menyembuhkan penyakit (yang bertahun-tahun tidak dapat disembuhkan) Asma ini dibaca setiap hari sebamyak 1001 kali, insya Allah dengan izin dan kehendak Allah Subhanahu wa Ta'ala penyakit tersebut akan segera sembuh.

AN-NAAFI'U (Yang Maha Pemberi Manfaat).
Fadhilah: Untuk menyembuhkan penyaklit dan menghilangkan kesusahan, Asma ini dibaca setiap hari, insya Allah akan berhasil. Juga barangsiapa yang berdzikir dengan hati ketika jima' dengan isterinya, insya Allah isterinya itu akan menaruh belas kasihan yang sangat dalam dan akan diberi anak yang shaleh.

AN-NUURU (Yang Maha Menerangi).
Fadhilah: Apabila dibaca pada tiap-tiap hari siang atau malam, insya Allah akan diterangkan hatinya dan anggotanya.

AL-BADII'U (Yang menciptakan yang belum wujud sebelumnya).
Fadhilah: Untuk tercapai apa yang telah direncanakannya Asma ini dibaca setiap ba'da shalat fardhu sebanyak 500 kali, insya Allah akan terwujud apa yang direncanakan.

AL-BAAQII (Yang Maha Kekal).
Fadhilah: Untuk melanggengkan pekerjaan atas usahanya, baca Asma ini setiap saat sebanyak-banyaknya, insya Allah pekerjaannya awet (kekal), jauh dari kerugian dan kebangkrutan, insya Allah.

AL-WAARITSU (Yang Maha Pewaris, Yang kembali kepada-Nya sekalian makhluk).
Fadhilah: Asma ini untuk memajukan usaha apabila dibaca setiap malam sebanyak 707 kali, insya Allah usaha akan maju.

AR-RASYIIDU (Yang Maha Pandai).
Fadhilah: Untuk menambah kecerdasan berfikir, Asma ini dibaca setiap pagi dan petang.

AS-SABUURU (Yang Maha Sabar).
Fadhilah: Barangsiapa yang berdzikir sebanyak 100 kali pada tiap-tiap hari sebelum terbit matahari, insya Allah ia tidak akan dapat bala pada hari itu, juga untuk membangun jiwa besar dan sabar dalam menghadapi segala urusan. Asma ini dibaca setiap saat terutama dalam menghadapi segala kesulitan masalah apa saja, insya Allah segala urusan akan berhasil dengan baik.


By Detik Sriguslilah

Sabtu, 30 Juli 2011

Detik Sriguslilah: Lirik Lagu

Detik Sriguslilah: Lirik Lagu

By Detik Sriguslilah

Lirik Lagu Band Wali - Ya Alloh

Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah 2X

Ya Allah jangan Kau coba aku
Melebihi batas mampu dan sanggupku
Ya Allah bila memang Kau coba
Aku percaya Kau sayang padaku

Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah

Ya Allah lindungilah diriku
Dari yang menjahati menzhalimiku
Ya Allah Kaulah Maha Segala
Engkaulah pelindung hidup dan matiku

Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah

Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah

Ya Allah jangan Kau coba aku
Melebihi batas mampu dan sanggupku


By Detik Sriguslilah

Lirik Lagu

Pintu Taubat - (Zivilia)

Tersadar ku dari khilafku
bersujud memohon ampunan
atas segala dosa-dosaku
yang telah khilafkan hatiku

KebesaranMU Ya Allah kasih sayang dan rahmatMu
dalam sadarku terlupa mengucap syukur
dalam sujud ku berdoa
dalam tangisku mengesa
Astaghfirullohu Kalla
pintu taubatmu

Ntah kapan ajal menjemputku
mungkin esok hanya kau yang tahu
mungkin usiaku tak cukup lagi
untuk hapus segala dosaku

KebesaranMU Ya Allah kasih sayang dan rahmatMu
dalam sadarku terlupa mengucap syukur
dalam sujud ku berdoa
dalam tangisku mengesa
Astaghfirullohu Kalla
Pintu taubatmu

Aku hina dan tak pantas memohon ampunan
tapi hanya engkau tempat ku untuk meminta
ooo..oooooo........

kebesaranMU Ya Allah kasih sayang dan rahmatMu
dalam sadarku terlupa mengucap syukur
dalam sujud ku berdoa
dalam tangisku mengesa
Astafgfirullohu Kalla
Pintu taubatmu

By Detik Sriguslilah

Beberapa Keutamaan Bulan Ramadhan

 






Penterjemah:
Abu Ahmad

Risalah dari Muhammad Mahdi Akif; Mursyid Am Al-Ikhwan Al-Muslimun; 28-08-2008
Segala puji bagi Allah; Tuhan semesta alam, salawat dan salam atas Rasulullah saw, beserta keluarga dan sahabatnya dan mereka-mereka yang mengikuti jejak langkahnya hingga hari kiamat.. selanjutnya..

Allah SWT berfirman : 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagiamana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang yang bertaqwa”. (Al-Baqoroh:183)



Bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan yang agung dan mulia, dan memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan, mengandung di dalamnya kebaikan dari Allah SWT, pahala dan ganjaran yang berlipat bagi mereka yang ingin mencarinya. Dalam atsar disebutkan:

أَيُّهَا النَّاسُ، قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيْمٌ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، شَهْرٌ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، جَعَلَ اللهُ صِيَامَهُ فَرِيْضَةٌ، وَقِيَامُ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا، مَنْ تَقَرَّبَ فِيْهِ بِخَصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِ، كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ، وَمَنْ أَدَّى فِيْهِ فَرِيْضَةً كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاهُ، وَهُوَ شَهْرُ الصَّبْرِ، وَالصَّبْرُ ثَوَابُهُ الْجَنَّةَ، وَشَهْرُ الْمُوَاسَاةِ، وَشَهْرٌ يُزْدَادُ فِيْهِ رِزْقُ الْمُؤْمِنِ، مَنْ فَطَّرَ فِيْهِ صَائِمًا كَانَ مَغْفِرَةً لِذُنُوْبِهِ وَعِتْقُ رَقَبَتِهِ مِنَ النَّارِ، وَكَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْتَقِصَ مِنْ أَجْرِهِ شَيْءٌ”، قَالُوا: لَيْسَ كُلُّنَا نَجِدُ مَا يُفْطِرُ الصَّائِمَ؟ فَقِيْلَ: يُعْطِي اللهُ هَذَا الثَّوَابَ مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا عَلىَ تَمْرَةٍ، أَوْ شُرْبَةَ مَاءٍ، أَوْ مَذَقَةَ لَبَنٍ، وَهُوَ شَهْرٌ أَوَّلُهُ رَحْمَةٌ، وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ، وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ
Dari Salman Al-Farisi ra. berkata: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah pada hari terakhir bulan Sya’ban: Wahai manusia telah datang kepada kalian bulan yang agung, bulan penuh berkah, didalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasanya wajib, dan qiyamul lailnya sunnah. Siapa yang mendekatkan diri dengan kebaikan, maka seperti mendekatkan diri dengan kewajiban di bulan yang lain. Siapa yang melaksanakan kewajiban, maka seperti melaksanakan 70 kewajiban di bulan lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran balasannya adalah surga. Bulan solidaritas, dan bulan ditambahkan rizki orang beriman. Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka diampuni dosanya dan dibebaskan dari api neraka dan mendapatkan pahala seperti orang orang yang berpuasa tersebut tanpa dikurangi pahalanya sedikitpun ». kami berkata : »Wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam Tidak semua kita dapat memberi makan orang yang berpuasa ? ». Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:” Allah memberi pahala kepada orang yang memberi buka puasa walaupun dengan satu biji kurma atau seteguk air atau susu. Ramadhan adalah bulan dimana awalnya rahmat, tengahnya maghfirah dan akhirnya pembebasan dari api neraka (HR Al-‘Uqaili, Ibnu Huzaimah, al-Baihaqi, al-Khatib dan al-Asbahani)



Dan diantara ibadah-ibadah yang dikhususkan dalam bulan Ramadhan adalah sebagai berikut:

1. Shaum (puasa);

yaitu menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan dan minum, sebagaimana yang banyak diketahui, dan dengan menjaga anggota tubuh dari maksiat kepada Allah, dan jika tidak bagaimana mungkin dirinya merasa terawasi oleh Allah bagi siapa yang tidak takut kepada-Nya, dan tidak merasa adanya celaan pengawasan terhadap seseorang yang tidak ridha Allah:

مَن لم يَدَعْ قولَ الزُّورِ والعمَلَ بِهِ ، فَليسَ للهِ حاجة فِي أَن يَدَعَ طَعَامَهُ وشَرَابَهُ
“Barangsiapa yang tidak mampu meninggalkan ucapan kotor dan dia melakukannya maka Allah tidak membutuhkan darinya dalam meninggalkan makanan dan minuman”.
Dan hal tersebut dalam syair juga disebutkan:

إِذَا لَمْ يَكُنْ فِي السَّمْعِ مِنِّيْ تَصَامُمٌ               وَفِي مَقْلَتِي غَضٌّ وَفِي مَنْطِقِي صُمْتٌ
فَحَظِّي إِذَنْ مِنْ صَوْمِي الْجُوْعُ وَالظَّمَاُ             وَإِنْ قُلْتُ إِنِّي صُمْتُ يَوْمًا فَمَا صُمْتُ
Jika dalam pendengaran diriku tidak ada perbaikan
Dan dalam penglihatan tidak terjaga dan ucapan yang tidak terkontrol
Maka apa keuntunganku dari berpuasa menahan lapar dan haus
Sekalipun aku mengatakan saya sedang puasa maka pada hakikatnya aku tidak berpuasa
Bahwa ibadah puasa hadir untuk memberikan perasaan kepada manusia bahwa dirinya harus mencapai tingkat kemuliaan diatas dari kebutuhannya, meningkatkan derajatnya diatas tingkatan yang ada dharuri, memperkokoh nilai-nilai luhur terhadap nilai-nilai yang rendah. Dari Abu Hurairah berkata; nabi saw bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه
“Barangsiapa yang puasa karena iman dan berharap pahala dan ridha Allah, maka akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu”.

2. Al-Qur’an turun dalam bulan Ramadhan

Allah mengkhusukan pada bulan yang agung ini dengan turunnya Al-Qur’an Al-Karim; Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan”. (Al-Qodar:1) dan Al-Qur’an yang diturunkan Allah bertujuan untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya, Allah berfirman: “(ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji”. (Ibrahim:1). Sebagaimana Al-Qur’an juga membawa petunjuk seluruh manusia “Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkan di dalamnya Al-Qur’an membawa petunjuk bagi manusia dan penjelasan dari petunjuk tersebut dan membawa Al-Furqan (pembeda antara yang hak dan yang bathil)”. (Al-Baqoroh:185)


3. Qiyam Al-Lail (shalat tarawih)

Dalam bulan ramadhan terdapat shalat qiyam lail, dan Allah menjadikannya ibadah sunnah bagi siapa yang berambisi mendapatkan ampunan Allah dari dosa-dosanya; dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
”Barangsiapa yang melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan berharap ridha Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. 

4. Lailatul Qodar (malam kemuliaan)

Dalam bulan Ramadhan juga terdapat lailatul Qodar yang memiliki nilai dan bobot lebih baik dari seribu bulan.. “Lailatul Qodar adalah lebih baik dari seribu bulan”. (Al-Qodar:3) dan bagi siapa yang melakukan qiyam pada lailatul Qodar maka akan dihapus atau diampuni dosa-dosanya.

وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه
“Dan barangsiapa yang melakukan qiyam pada saat lailatul Qodar dengan iman dan berharap ridha Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. 

5. Al-I’tikaf

Dan pada malam 10 hari terakhir bulan ramadhan Rasulullah saw melakukan I’tikaf; dari Abdullah bin Umar ra, dia berkata: “Bahwa Rasulullah saw selalu I’tikaf pada malam 10 hari terakhir bulan Ramadhan”.


Puasa Merupakan Bekal Untuk Menghadapi Musuh

Dalam puasa merupakan sarana memperkokoh keinginan dan kehendak, memberikan pembinaan atas kesabaran, karena itu; orang yang berpuasa harus menahan rasa lapar walaupun dihadapan ada hidangan yang lezat; dan harus mampu menahan rasa haus walaupun dihadapannya ada air dingin nun menyegarkan; dan juga menahan nafsu syahwat sekalipun disampingnya ada istri yang halal nun jelita, padahal tidak ada yang melihat dirinya kecuali Allah, dan tidak ada yang memimpin dirinya kecuali dhamirnya (hatinya), serta tidak bersandar pada yang lain kecuali keinginannya yang kuat dan penuh kewaspadaan. Dan karena bulan Ramadhan mengajarkan kesabaran yang juga diberi julukan dengan demikian “Bulan Kesabaran” seperti yang disebutkan bahwa

لِكُلِّ شَيْءٍ زَكَاةٌ، وَزَكَاةُ الْجَسَدِ الصَّوْمُ، وَالصَّوْمُ نِصْفُ الصَّبْرِ
“Pada setiap sesuatu ada zakatnya, dan zakatnya tubuh adalah puasa, sedangkan puasa bagian dari kesabaran”.
Bahwa Islam bukan agama berserah diri dan malas; namun merupakan agama jihad dan usaha yang terus menerus, dan perangkat pertama dalam jihad adalah kesabaran dan keinginan yang kuat; karena itu jika seseorang tidak berusaha menjihadkan (memerangi) jiwanya, maka sungguh jauh, akan mampu memerangi musuhnya, dan barangsiapa yang tidak mampu mengalahkan jiwanya dan syahwatnya, maka sungguh jauh, dirinya akan mampu mengalahkan musuhnya, dan barangsiapa yang tidak mampu bersabar menahan rasa lapar dalam satu hari, maka sungguh jauh dirinya, bisa bersabar berpisah dengan keluarga dan negara demi meraih tujuan dan misi besar.

Puasa terdapat di dalamnya kesabaran dan usaha menghancurkan jiwa; dan diantara sarana Islam dalam mempersiapkan orang beriman yang memiliki sifat sabar dan penuh jiwa pejuang adalah yang mampu mengemban rasa haus, lapar dan hawa nafsu, menerima dengan riang gembira akan rasa letih, sederhana dan kerasnya hidup, selama hal tersebut berada di jalan Allah.


Wahai Umat Islam…

Bahwa Ramadhan merupakan salah satu bentuk ketaatan yang agung, dan pameran yang menakjubkan akan perniagaan ukhrawi, dan ibadah-ibadah ini akan menjadi waktu-waktu yang indah, masa-masa yang mengasyikkan, dan hari-hari dan malam yang penuh dengan hiasan; karena ketaatan merupakan waktu yang indah; yaitu pada bulan yang paling indah ini dan ganjaranpun disisi Allah sangat besar dan berlimpah; karena itulah hendaknya setiap muslim bersungguh-sungguh memanfaatkan waktu yang agung ini dan menerimanya dengan taubat yang nusuh (sebenarnya) dan niat yang benar untuk ketaatan, dan keinginan yang kuat, himmah aliyah (semangat yang bergelora) untuk melanjutkan ketaatan hingga akhir ramadhan; sehingga menjadi orang yang ditulis oleh Allah terbebas dari api neraka, dan perbanyaklah di dalamnya amalan-amalan kebaikan sebagaimana yang disebutkan dalam atsar:

وَاسْتَكْثَرُوا فِيْهِ مِنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ: خَصْلَتَيْنِ تَرْضَوْنَ بِهِمَا رَبَّكُمْ، وَخَصْلَتَيْنِ لاَ غَنِى بِكُمْ عَنْهُمَا، فَأَمَّا الْخَصْلَتَانِ الَّلتَانِ تَرْضَوْنَ بِهِِمَا رَبَّكُمْ: فَشَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَتَسْتَْغْفِرُوْنَهُ، وَأَمَّا الَّلتَانِ لاَ غَنِى بِكُمْ عَنْهُمَا: فَتَسْأَلُوْنَ اللهَ الْجَنَّةَ، وَتَعُوْذُوْنَ بِهِ مِنَ النَّارِ
“Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya; Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.” 
Perbanyaklah tilawah Al-Qur’an Al-Karim; karena bulan Ramahdan adalah bulan Al-Qur’an, di dalamnya Al-Qur’an diturunkan, dan di dalamnya pula Jibril datang kepada nabi saw; mengajarinya dan menelaahnya bersama Rasulullah saw; sampai pada tahun di dalamnya Rasulullah saw wafat, Jibril melakukannya sebanyak dua kali.

Dan seorang muslim hendaknya berambisi dalam memperbanyak sedekah dan mengasihi orang-orang fakir dan miskin dan berbuat baik kepada mereka dan memberi sesuatu dari nikmat yang Allah anugrahkan kepadanya; karena bulan ini disebut juga dengan bulan meningkatnya nilai-nilai ruhiyah (spiritual) daripada nilai-nilai madiyah (material), dan menjadi sarana peleburan akan kehidupan dunia yang melekat dalam jiwa sehingga dihempaskan kebelakang pundaknya, dan memberikan manfaat –pada sisi lain- sepanjang waktu baik pagi maupun sore hari.

Allah SWT melipat gandakan pahala dan ganjaran bagi orang-orang yang bersedekah, dan membalaskan ganjaran kepada mereka yang memberi terhadap hamba-hamba yang membutuhkan dan ternyuh hatinya terhadap anak-anak yatim dan para janda, mereka terbiasa memiliki sifat dermawan dan sifat memberi seperti halnya nabi saw; yang memiliki sifat dermawan dan kasih sayang dan bahkan seperti  sifat memberi dan ringan tangan, dan nabi saw manusia paling dermawan jiwanya pada bulan ramadhan saat jibril mentadarruskan Al-Qur’an kepadanya; dari Ibnu Abbas berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ ، وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جَبْرَيلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ، وَكَانَ جَبْرَيلُ يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ فِى رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ يَعْرِضُ عَلَيْهِ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- الْقُرْآنَ. فَإِذَا لَقِيَهُ جَبْرَيلُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
“Nabi saw merupakan manusia paling dermawan dalam kebaikan terhadap manusia, dan lebih dermawan lagi jiwa pada bulan Ramadhan, ketika bertemu dengan Jibril, dan Jibril selalu menjumpainya pada malam bulan Ramadhan sehingga beliau meninggal, mengajarkan kepadanya Al-Qur’an, dan ketika jibril menjumpainya kedermawanannya tampak lebih daripada angin yang bertiup”.
Bersungguh-sungguh jugalah wahai umat Islam menjalin silaturrahim, saling berkasih sayang, saling berziarah dan saling mengasihi sesama kerabat dan tetangga, berbuat baik antara sesama orang yang beriman, menghilangkan perselisihan dan permusuhan, dan membersihkan hati dari kedengkian dan kebencian:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Sesungguhnya hanyalah orang-orang beriman yang bersaudara, karena itu perbaikilah hubungan dua saudara diantara kalian dan bertaqwalah kepada Allah agar kalian diberikan rahmat”. (Al-Hujurat:10)
dan Allah berfirman:
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاً لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (Al-Hasyr:10)

Dan dalam syair disebutkan:

أَتَى رَمَضَانُ مَزْرَعَةً الْعِبَادِ     لِتَطْهِيْرِ الْقُلُوْبِ مِنَ الْفَسَادِ
فَأَدِّ حُقُوْقَهَ قْوَلاً وَفِعْلاً        وَزَادَكَ فَاتَّخِذْهُ لِلْمَعَادِ
فَمَنْ زَرَعَ الْحُبُوْبَ وَمَا سَقَاهَا    تَأَوَّهَ نَادِمًا يَوْمَ الْحِصَادِ
Ramadhan telah tiba sebagai bulan panen bagi setiap hamba
Untuk membersihkan hati dari berbagai kerusakan dan dosa
Maka dari itu tunaikanlah hak-haknya; baik ucapan dan perbuatan
Dan carilah bekalmu untuk hari depan; ambil dan perbanyaklah
Bagi siapa yang menanam benih namun tidak menyiraminya
Niscaya akan menyesal disaat hari panen



Tahniah Untuk Dunia Islam

Kami sampaikan selamat kepada dunia Islam seluruhnya dengan kehadiran bulan suci Ramadhan yang penuh berkah, dan kami berharap dan memohon kepada Allah agar dijadikan hilal bulan ini dengan kebaikan, keberkahan dan persatuan bagi umat Islam, kemenangan dan dukungan dari Allah terhadap mereka, sebagaimana kita harus bersimpuh dihadapan Allah agar diikatkan hati-hati kita dengan ikhwan-ikhwan para mujahidin di berbagai tempat mereka berada, melepaskan belenggu yang mengikat mereka dan membebaskan mereka dari penjara.

Memberikan pesan kepada dunia seluruhnya untuk berusaha melepaskan blockade atas bangsa Palestina sehingga mereka dapat menikmati kebebasan dan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dari kebutuhan hidup pada bulan yang penuh berkah ini.

Adapun ikhwan-ikhwan kita yang berada di penjara penjajah dan orang-orang zhalim kami sampaikan kepada mereka dan keluarga mereka; selamat dengan kedatangan bulan kesabaran ini, dan kami sampaikan kepada mereka: bersabarlah.. karena kekejian orang-orang zhalim pasti akan pergi sementera fajar Islam pasti akan datang; cahayanya akan bersinar di ufuk dan hal tersebut tidak langgeng kecuali dengan sabar sesaat

وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ. بِنَصْرِ اللَّهِ يَنصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ
“Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendakiNya. dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang”. (Ar-Ruum:4-5)
Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.. dan salawat dan salam atas nabi kita, Muhammad saw, beserta keluarga dan sahabatnya.

By Detik Sriguslilah

Selasa, 14 Juni 2011

10 Nasihat Orang Tua yang Ternyata Berguna Bagi Kecantikan

Terkadang kita merasa kesal dengan omelan orang tua, meskipun kita tahu maksudnya baik. Namun, ada baiknya kita lebih menuruti nasihat-nasihat mereka, karena beberapa di antaranya ternyata bisa membantu kita menjaga kecantikan. Apa saja?

1. "Jangan terlalu sering makan mie instan!"
Berbagai produk instan serta makanan cepat saji berpotensi membuat tubuh memproduksi lebih banya insulin. Insulin memicu androgen untuk memproduksi lebih banyak minyak. Hasilnya, wajah pun jadi lebih mudah berjerawat.

2. "Jangan cemberut!"
Selain tidak enak dilihat, sering cemberut (termasuk memicingkan mata saat menonton televisi atau saat bekerja di depan komputer), bisa membuat kulit dahi dan sekitar mulut jadi lebih cepat berkerut, membuat Anda terlihat lebih tua.

3. "Jangan merokok!"
Anda tentunya sudah tahu efek buruk merokok bagi paru-paru. Namun rokok pun terbukti mempercepat proses penuaan pada kulit, dan membuat warna kulit jadi lebih kusam.

4. "Rambut jangan menutupi muka!"
Terkadang kita malas merapikan potongan rambut sehingga selalu saja ada poni atau sejumput rambut yang jatuh ke wajah, menutupi mata. Potongan seperti ini biasanya dilarang di sekolah karena mengganggu penglihatan, namun ternyata membiarkan rambut menyentuh wajah bisa membuat kulit mudah berjerawat. Ingat, kulit kepala dan rambut adalah salah satu bagian tubuh yang menyimpan banyak minyak.

5. "Jangan gigiti kuku!"
Selain menjijikkan, kuku yang sering digigiti biasanya tak akan tumbuh dengan baik. Bentuknya tak enak dilihat, kuku jadi rapuh dan mudah pecah, Anda pun bisa lebih mudah terkena infeksi.

6. "Jangan begadang!"
Istilah "beauty sleep" muncul karena tidur cukup memang bisa membuat kita lebih cantik. Saat kita tidur, sel-sel tubuh bekerja menggantikan sel yang rusak hari itu. Jika kita tak tidur, proses penggantian sel pun terganggu. Selain itu, kekurangan tidur bisa membuat tubuh tertekan dan memicu timbulnya jerawat.

7. "Duduk yang manis!"
Sebagai wanita, sejak kecil kita sudah diajarkan untuk duduk dengan manis, dan jangan menyilangkan kaki. Kebiasaan bersilang kaki (menumpukan satu kaki di atas kaki yang lain) ternyata bisa menyebabkan varises. Jika Anda sudah duduk lama di atas kursi dan mulai merasa pegal, silangkanlah kaki di bagian mata kaki, bukan di lutut.

8. "Jangan teleponan lama-lama!"
Membiarkan pipi Anda menyentuh ponsel (atau telepon rumah) terlalu lama, bisa menyebabkan jerawat. Bukan hanya karena banyak bakteri yang menempel di telepon, tapi juga karena berbagai faktor lain seperti gesekan dan hawa panas.

9. "Sebelum tidur, cuci muka dulu!"
Saat tidur, suhu tubuh kita meningkat, dan kulit wajah akan lebih mudah menyerap apa pun yang ada di permukaannya. Jika yang ada di permukaan wajah kita adalah minyak, debu, dan sisa kosmetik, kira-kira apa yang akan terjadi pada kulit wajah? Lebih baik cuci muka dan biarkan kulit menyerap krim malam selama kita tidur.

10. "Jangan mengucek mata!"
Kebiasaan ini bisa membuat pembuluh darah di dekat mata pecah. Akibatnya, di bagian putih mata akan muncul tanda merah yang tak akan bisa dihilangkan kecuali dengan laser. Selain itu, terlalu sering mengucek mata bisa membuat kulit di sekitar mata jadi kendur dan mudah keriput.

Kesalahan yang Sering Kita Lakukan Pada Kulit

Hal-hal berikut ini adalah sejumlah "pelanggaran" yang tanpa disadari sering kita lakukan pada wajah. Jika tak segera dihentikan, ia bisa merusak semua upaya kita dalam menjaga kecantikan. Apa saja?

1. Tak memakai sunscreen setiap hari
Sebenarnya kami sudah bosan mengulang-ulang hal ini, tapi masih banyak wanita yang menganggap sun screen bukan hal penting. Sekali lagi, ini tak ada hubungannya dengan kulit menghitam, tapi tanpa sun screen, kulit kita akan cepat rusak dan menua.

2. Memencet jerawat
"Nafsu" untuk memecahkan atau memencet jerawat memang susah dihindari. Tapi jika Anda tak mau jerawat itu bertambah parah dan meninggalkan bekas luka, jauhkanlah tangan Anda darinya. Untuk mengecilkan benjolan jerawat yang memerah, cukup kompres dengan handuk bersih berisi es.

3. Terlalu sering mencuci muka
Karena tak ingin berjerawat atau muncul komedo, Anda pun mencuci muka dengan sabun pembersih wajah setiap 4 jam. Akibatnya, kulit jadi kering, dan kulit kering menyebabkan iritasi serta tersumbatnya pori-pori. Pori-pori yang tersumbat, berpotensi memunculkan jerawat.

4. Tak menyadari punya kulit kombinasi
Anda mungkin tahu jika kulit Anda berjenis kering. Tapi banyak yang tak bisa membedakan kulit berminyak dengan kulit kombinasi. Kulit kombinasi hanya memilik minyak berlebih di daerah T (sekitar dahi dan hidung), sedangkan daerah pipi dan lainnya normal. Jadi, jika Anda berkulit kombinasi, aplikasikan produk untuk kulit berminyak hanya di daerah T saja, bukan di seluruh wajah.

5. Hanya melindungi wajah
Sunscreen tak pernah lupa dipakai di wajah sebelum ke luar rumah. Tapi jangan lupa, kulit tubuh pun memerlukan perlindungan dari sinar matahari, karena pakaian saja tak cukup. Kulit tubuh yang paling sering mengalami penuaan dini akibat sinar matahari adalah di sekitar dada, karena bagian inilah yang sering terlupakan untuk dioles sunbock.

6. Memakai produk yang mengandung emas atau metal lainnya
Krim malam yang mahal karena mengandung serbuk emas, bukan berarti efeknya bagus untuk kulit Anda. Menurut banyak dermatologis, krim yang mengandung emas dan bahan metal justru bisa menyebabkan dermatitis.

7. Tidur dengan wajah berkosmetik
Semua tahu bahwa pergi tidur saat wajah masih penuh make-up adalah larangan paling utama. Tapi ada satu hal lagi yang tak kalah penting: cuci muka di pagi hari. Meski Anda sudah mencuci muka sebelum tidur, Anda tetap harus membersihkan wajah setelah Anda bangun.

8. Merokok
Racun yang terkandung pada sebatang rokok menghambat aliran oksigen ke kulit, dan menyebabkan kulit jadi kusam. Merokok juga terbukti mempercepat timbulnya kerutan di sekitar mulut dan mata


Sejumlah Manfaat dan Aplikasi Madu Bagi Kecantikan

Madu tak hanya lezat disantap. Cairan manis yang dihasilkan lebah ini juga memiliki sejuta manfaat bagi kecantikan.

Sejak zaman Mesir kuno, Ratu Cleopatra telah menggunakan campuran susu putih dan madu dalam air mandinya. Sedangkan Ratu Anne dari Inggris menggunakan campuran madu dan minyak untuk membuat rambutnya lebih indah.

Menurut para peneliti yang dikutip dari Carefair, madu memiliki sejumlah nutrisi, vitamin dan mineral yang penting bagi kulit termasuk kulit kepala. Madu juga dapat dijadikan pelembap alami. Selain itu, madu memiliki kandungan yang sangat berguna, terutama bagi kulit sensitif, untuk melawan iritasi.

Ketimbang mencoba-coba berbagai perawatan kulit yang mengandung bahan kimia, lebih baik Anda gunakan madu untuk campuran masker alami tubuh dan wajah Anda.

Yang paling menarik, kandungan madu bisa membuat kita berhemat ratusan ribu rupiah untuk perawatan kulit menahan penuaan. Karena madu mengandung antioksidan alami yang melindungi kulit dari berbagai gangguan.

Campuran madu dan susu dapat Anda jadikan sebagai masker alami. Kalau ingin kulit tubuh lembut dan halus, cobalah campurkan 2-3 sendok makan madu ke dalam air rendaman Anda. Lalu bilas badan hingga bersih dengan air biasa. Rasakan manfaatnya.

Selamat mencoba.

Mencegah dan Mengatasi Lingkaran Hitam di Bawah Mata

Mencegah dan Mengatasi Lingkaran Hitam di Bawah Mata

Lingkaran hitam di bawah mata, selain bisa membuat Anda dijuluki "Si Mata Panda", juga bisa membuat wajah terlihat tua, lelah, dan tak segar. Bagaimana cara mencegah dan mengatasinya?

Munculnya lingkaran hitam di bagian bawah mata bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya hidung tersumbat, kurang tidur, alergi, proses penuaan, perubahan hormon yang berhubungan dengan kehamilan atau menstruasi, kekurangan vitamin, dehidrasi, terlalu banyak merokok, disfungsi hati, efek samping obat, terlalu banyak terpapar sinar ultraviolet, atau faktor keturunan.

Lalu apa yang harus kita lakukan untuk mencegah munculnya lingkaran hitam?

1. Kurangi konsumsi kopi, soda, dan minuman yang mengandung kafein. Perbanyak air putih.
Minuman bersoda mengandung pemanis sintetis yang membuat bagian sekitar mata terlihat membengkak dan warnanya lebih gelap. Kafein membuat tubuh tak menyerap air dengan baik dan menyebabkan dehidrasi. Akibat dehidrasi, racun tak terbuang dengan sempurna dari tubuh dan menyebabkan warna kulit, termasuk di sekitar mata, menggelap.
2. Kurangi makanan siap saji.
Makanan kalengan dan yang mengandung bahan pengawet memperbanyak jumlah racun yang masuk ke dalam tubuh. Racun inilah yang jika tak terbuang ke luar akan menumpuk dan menggelapkan kulit.

3. Perbanyak makan sayur dan buah.
Nutrisi yang terkandung dalam sayur dan buah bisa membantu mengusir racun dan mengurangi lingkaran hitam.

4. Tidur cukup.
Pastikan Anda tidur tak terlalu larut, minimal enam jam sehari. Jika lingkaran hitam sering sekali muncul di wajah Anda, cobalah tidur dengan dua bantal untuk membuat posisi kepala agak lebih tinggi saat tidur.
Bila lingkaran hitam sudah terlanjur muncul, jangan khawatir. Ada beberapa cara mengatasinya, seperti:
1. Kompres dengan teh celup yang sudah disimpan di dalam kulkas
2. Kompres dengan irisan mentimun
3. Gunakan produk kecantikan yang berfungsi menghilangkan lingkaran hitam di sekitar mata.

Minggu, 12 Juni 2011

Saudaraku Ingatlah Solat, Jangan Sampai Meninggalkannya

Saudara-saudaraku mari kita merenung.....
1. Jika engkau meninggalkan Sholat subuh, akan disiksa oleh Allah di neraka jahanam selama 60 ribu tahun waktu akhirat
2. Jika engkau meninggalkan sholat dzuhur, sama dengan membunuh orang islam sebanyak 1.000 orang
3. Jika engkau meninggalkan sholat Asar, sama dengan menuruntuhkan ka'bah di kota Mekkah
4. Jika engkau meninggalkan sholat magrib, kalau engkau laki-laki samalah engkau berzina dengan ibu kandungmu sendiri, bila engkau wanita samalah engkau berzina dengan ayah kandungmu sendiri.
5. Jika engkau meninggalkan shalat isya, Allah haramkan bagimu mendiami bumi Nya satu hari, dan Allah haramkan bernaung di bawah langitnya satu hari

(Note by : Hadits _ qudsi)

Rabu, 08 Juni 2011

RAHASIA DAN MANFAAT SENYUMAN

Andaikan sedekah terbatas hanya dengan harta, tentu amalan sedekah menjadi monopoli orang kaya saja. Namun, Islam tidak demikian. Apabila ada syari’at yang hanya mampu dikerjakan orang tertentu, Islam akan membuka ladang yang lain bagi yang tidak mampu.Senyuman termasuk sedekah maknawi yang sering di anggap sepele oleh kebanyakan orang. Memberi senyuman amatlah mudah dan ringan. Hanya dengan membuat bibir merekah, orang yang melihat akan senang. Apakah sebenarnya senyuman itu?
Adakah rahasia dan manfaat di balik senyuman?
Temui jawabannya dalam lembaran berikut.
Allohul Muwaffiq.

 Apa Senyuman Itu?

Tersenyum” dalam bahasa arab diambil dari asal kata “basama”. Ibnu Faris berkata: “Huruf ba, sin, dan mim asalnya satu, yaitu menampakkan bagian mulut yang depan karena sesuatu yang menyenangkan tetapi lebih ringan dari tertawa.
” [1]Kata “basama” yaitu terbukanya dua bibir hingga terlihat gigi seri karena tertawa tetapi tanpa suara. Ia adalah tertawa yang ringan dan paling bagus. [2]Senyuman adalah kebahagiaan yang tampak pada wajah sebagai petunjuk atas apa yang tersimpan dalam hatinya karena senang dari perjumpaan atau lainnya. [Nadhrotun Na’im: 3/812]  

Macam-Macam Senyuman
Senyuman memiliki arti yang beragama, bisa menampakkan kebahagiaan, perasaan jiwa, dan sebagainya. Secara umum, senyuman itu ada tiga macam bentuk:

Pertama: Senyuman yang melukiskan perasaan

Yaitu senyuman yang melukiskan perasaan pribadi seseorang. Senyuman itu timbul karena perasaan dalam diri berupa kesenangan dan kebahagian yang meliputi relung hati. Hatinya penuh dengan kebaikan, tidak ada rasa dengki kepada orang lain, dia tidak menginginkan dari orang lain kecuali kebaikan.
Senyuman jenis ini akan sulit sekali muncul dari orang yang tidak memiliki kriteria seperti di atas. Sungguh kita menjumpai banyak di antara manusia yang tidak pernah senyum sama sekali, raut wajahnya tampak kaku dan dingin! Tidak pernah terlihat kebahagiaan, hatinya sakit, selalu dipenuhi rasa dengki dan curiga kepada orang lain. Pintu hatinya tertutup. Kebaikan sedikit sekali melintas dalam dirinya. Wallahul Musta’an.

Senyuman jenis pertama ini terbagi lagi menjadi beberapa contoh:

1. Muncul dari lubuk hati karena berjumpa dengan manusia

Senyuman ini melukiskan perasaan senang ketika berjumpa dengan manusia.
Contoh konkretnya seperti yang dikatakan sahabat mulia Abdullah bin Harits radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:“Tidaklah aku melihat seorang pun yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.” [HR.Ahmad: 4/191, at Tirmidzi dalam Syama’il Muhammadiyah, dishohihkan Syaikh al Albani dalam Mukhtashor Syama’il Muhammadiyyah: 194]Hal itu dikerjakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam ketika berada di tengah manusia karena senyuman semacam ini akan membawa pengaruh yang kuat kepada orang yang diberi senyuman. Perasaan orang yang diberi senyuman akan senang dan berbunga-bunga karena senyuman ini tulus dari hati, tidak ada tendensi dan motif tertentu.

2. Muncul dari lubuk hati karena melihat sesuatu yang membuat tertawa

Senyuman ini pun muncul dari hati. Sebabnya bisa karena mendengar atau melihat sesuatu yang lucu. Contohnya adalah kisah sahabat yang mulia Rifa’ah al Qurozhi radhiyallahu ‘anhu tatkala menceraikan istrinya talak tiga. Kemudian istri Rifa’ah tersebut dinikahi oleh Abdurrahman bin Jubair. Tak lama setelah pernikahan ini, mantan istri Rifa’ah mengadu kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bahwa Abdurrahman bin Jubair, suami barunya itu, tidak bisa ‘berbuat’ kepada dirinya, seperti ujung kain yang lemas. Mendengar aduannya, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam hanya bisa tersenyum lantas berkata: “Barangkali engkau ingin kembali lagi kepada Rifa’ah? Tidak boleh, hingga engkau merasakan madunya dan dia pun telah merasakan madumu.” [HR.al Bukhari 2496]3. Menerima berita gembira
Senyuman ini biasanya diiringi dengan tangisan karena bercampurnya perasaan senang, terharu, dan sangat bahagia dengan nikmat yang diperoleh berupa berita gembira yang menyenangkan hati. Contohnya adalah senyuman dan tangisan Abu Bakar tatkala mendengar berita dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam tentang hijrah dan dirinya terpilih sebagai teman yang mendampinginya. [HR.al Bukhari 3906]

Kedua: Senyuman kesedihan
Senyuman ini biasanya muncul ketika seseorang mendapat kesedihan atau perkara yang membuat dirinya lemah. Dia tetap tersenyum di hadapan orang lain untuk menyembunyikan kesedihannya. Contoh yang jelas dari jenis senyuman ini adalah ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam memanggil Ka’ab bin Malik radhiyallahu ‘anhu beserta para sahabatnya yang tidak ikut serta perang Tabuk.Ka’ab bin Malik berkata: “Aku datang memenuhi panggilan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, tatkala aku tiba, aku mengucapkan salam padanya, beliau tersenyum dengan senyuman yang menggambarkan kemarahan, beliau berkata kepadaku: “Kemarilah”, Aku mendekat hingga aku duduk persis dihadapannya. Beliau bertanya: “Apa yang menyebabkanmu tidak ikut serta Perang Tabuk?” [HR.al Bukhari 4667, Muslim 2769]Senyuman semacam ini muncul karena perasaan sedih dan kecewa terhadap orang yang dicintai atau dipercaya.

Ketiga: Senyuman yang dibuat-buat
Senyuman jenis ini bisa dibuat-buat oleh orang. Ada tendensi dan motif tertentu dari balik senyumannya. Umumnya, senyuman ini bertujuan untuk menolak kejelekan orang yang akan diberi senyuman, atau untuk menarik simpati para pembeli, para pengunjung too dan sebagainya. Karena itu, kita sering melihat para pegawai toko, swalayan atau lainnya memberikan senyuman kepada para pengunjung dan pembeli yang akan datang ke tokonya!
Senyuman jenis ini, walaupun dibuat-buat tapi punya magnet yang sangat kuat untuk menggaet pembeli dalam melariskan barang dagangan!

 Pengaruh Senyuman Bagi Jiwa
Senyuman adalah cerminan jiwa. Pancaran hati orang yang tersenyum. Bahagia dan sedih dapat tergambar dari senyuman. Allah ta’ala berfirman (yang artinya):“Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan bergembira ria.” [QS.Abasa: 38-39]Imam an Munawi rahimahullah berkata, “Sebagian ahli hikmah mengatakan bahwa senyuman dan kegembiraan adalah pengaruh pancaran cahaya dalam hati.” [3]Kemudian, seberapa besarkah pengaruh senyuman dalam jiwa seseorang?
 1. Mendatangkan rasa cinta
Tidak kita ragukan, bahwa senyuman termasuk perantara yang sangat kuat dalam meraih rasa cinta dan perhatian orang lain. Manusia akan senang bila melihat orang yang ramah dan selalu ceria. Dengan senyuman seorang istri, hati seorang suami akan lunak dan bahagia. Dengan akhlak yang baik, ramah, santun, lemah lembut dan terbuka kepada manusia, akan membuat mereka tertarik dalam menerima kebenaran dan dakwah. Sebaliknya, sifat keras, kaku, raut wajah yang tidak pernah gembira akan membuat lari setiap orang yang berakal.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya):“Maka disebabkan Rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu…” [QS.Ali Imran/3:159]Imam Ibnu Uyainah rahimahullah berkata,”Senyuman adalah magnet kuat untuk meraih rasa cinta. Sedangkan perbuatan baik adalah sesuatu yang mudah, berwajah ceria dan pembicaraan yang lembut.” [4]Senyuman yang tulus dan timbul dari orang tercinta adalah kebahagiaan bagi orang yang diberi senyuman. Senyuman itu dapat melembutkan dan menarik perhatiannya.
Cara menarik perhatian tidaklah melulu dengan harta atau sesuatu yang bersifat material saja tetapi lebih dari itu, yakni dengan berwajah cerita dan penuh perhatian karena bisa menyenangkan rohani. Oleh karena itu, senyuman yang timbul dari hati orang yang senang dan tulus akan membuat orang senang kepadanya karena senyumannya.Seorang yang baik berkata,”Orang yang punya senyuman akan disenangi karena senyumannya. Tidak bisa menghilangkan sifat amarah dari orang yang selalu bermuka masam.” [5]

 2. Menyembunyikan aib
Termasuk pengaruh senyuman bagi jiwa adalah dapat menyembunyikan aib dan kejelekan seseorang. Senyuman ini biasanya dibuat-buat untuk menyembunyikan aib pada dirinya atau aib orang lain. Senyuman ini tidak bisa timbul kecuali dari orang yang kuat jiwanya.Kami hanya mencukupkan dengan dua point ini saja untuk menunjukkan pengaruh senyuman bagi jiwa. Bagi saudara-saudaraku yang ingin mengetahui lebih jauh lgi pengaruh senyuman bagi jiwa seseorang, bisa langsung bertanya kepada ahlinya.

 Manfaat Senyuman

 1. Termasuk sedekah
Senyuman termasuk sedekah maknawi yang dapat membahagiakan orang. Jika orang diberi sedekah harta akan senang dan bahagia, demikian pula senyuman adalah sedekah maknawi untuk kebahagiaan hati dan jiwa. Hal ini telah ditegaskan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya:“Senyuman di hadapan saudaramu adalah sedekah.” [HR.at Tirmidzi 1956, Ahmad 5/168, al Bukhari dalam al Adab al Mufrod 891, Ibnu Hibban 864, Ibnu Adi dalam al Kamil 5/275, Syaikh al Albani menyatakan bahwa hadits ini derajatnya hasan lighoirihi, lihat ash Shohihah 572]

 2. Terjaga dari kejelekan
Senyuman punya pengaruh kuat untuk membendung kejelekan. Betapa banyak orang yang terkenal galak dan jelek di mata masyarakat dapat menjadi lunak bila kita bersikap santun, ramah, dan murah senyum kepadanya. Ini bukan sifat munafik atau basa basi dalam bergaul. Justru ini adalah metode untuk menyenangkan orang lain dengan menyembunyikan rasa benci demi meraih kebaikan orang yang di benci. Sikap ini pula yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam tatkala menghadapi pemuka kaum munafik, Abdullah bin Ubay bin Salul. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bermuka manis, lembut, dan santun ketika bertemu dengannya. [Lihat HR.al Bukhari 5685, Muslim 2591]

 3. Mendatangkan rasa cinta
Orang yang murah senyum, manis muka dan ramah kepada orang lain lebih disenangi daripada orang yang selalu bermuka dan dingin. Bahkan, seorang perjaka dapat tergila-gila dengan gadis pujaannya hanya karena sebuah senyuman yang merekah dari bibirnya! Demikian pula seorang suami dapat reda amarahnya bila si istri mampu bersikap tenang dan dapat menghibur dengan senyuman. Semua ini sudah terbukti dan berhasil.

 4. Mengikat tali persaudaraan
Tidak diragukan lagi, manusia selalu butuh hidup bersama. Dia tidak bisa menyendiri di dunia ini. Jiwa yang sehat akan condong untuk memilih teman-teman yang baik, sopan, dan manis muka daripada teman yang pemarah dan selalu bermuka masam. Senyuman adalah salah satu daya tarik yang dapat mengikat persaudaraan –tentunya persaudaraan yang dibangun di atas Islam dan aqidah yang benar- dengan kokoh.

 5. Menguatkan rasa kasih sayang dalam rumah tangga
Kehidupan rumah tangga yang sepi dari senyuman adalah rumah tangga yang gersang. Bayangkan kalau antara suami dan istri saling bersikap diam, dingin, dan tidak ada kemesraan padahal keduanya selalu bertemu dan saling membutuhkan! Kehidupan pasutri yang seperti ini ibaratnya hubungan komandan dengan prajuritnya, sangat resmi dan tidak berbicara kecuali butuh saja! Padahal agama kita yang mulia mengajarkan agar seorang suami –khususnya- dapat mempergauli istrinya dengan baik. Allah ta’ala berfirman (yang artinya):“…Dan bergaullah dengan mereka (para istri) secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” [QS.an Nisa’/4:19]Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,”Yaitu perbaguslah ucapan kalian kepada mereka, perbaiki tingkah laku dan penampilan kalian sesuai kemampuan. Sebagaimana kalian juga menginginkan dari mereka seperti itu, maka perbuatlah seperti itu juga. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam sangat bagus akhlaknya ketika bergaul dengan istri-istrinya. (Beliau bersikap) sangat gembira. Beliau mencandainya istrinya, lemah lembut, memberikan nafkah, dan membuat para istrinya tertawa.” [6]

 6. Membuat awet muda
Seorang ahli kejiwaan mengatakan,”Sesungguhnya peredaran darah tatkala marah dan sedih tidak hanya menghalangi sampainya oksigen ke otak, tetapi lebih dari itu, akan menimbulkan ketidakseimbangan zat kimiawi karena tidak sampainya zat-zat hormon. Sesungguhnya tertawa dan senyuman akan menjadikan otak bebas bergerak karena kesedihan berubah menjadi bahagia.” [7]

 7. Keuntungan materi
Toko-toko yang para pegawainya bersikap lembut, ramah, dan murah senyum akan lebih banyak di datangi para pembeli daripada toko yang penjaga-penjaganya sering bermuka masam dan pemarah. Bahkan, di negeri Jepang para pemilik toko mewajibkan para pegawainya untuk senantiasa memberikan senyuman kepada para pembeli dan pengunjung yang datang karena mereka melihat pengaruh yang sangat kuat dalam melariskan barang dagangan. [8]

 Bermuka Masam?
Bermuka masam adalah gambaran wajah yang murung ketika bertemu, sedikit tersenyum, dan menampakkan perasaan benci. Perangai semacam ini tidaklah muncul selain dari orang yang sombong dan keras tabitnya. Sedikit senyum dan tidak gembira adalah sebuah sikap perendahan terhadap manusia. Sikap merendahkan manusia bersumber dari perasaan bangga dan sombong. Sedikit senyum, khususnya ketika bertemu dengan teman, termasuk sikap keras dalam tabiat. Akhlak ini sangat dibenci, terlebih bagi para pemimpin dan orang-orang yang punya keutamaan. [9]Yang benar, hendaklah seorang muslim selalu bersikap proporsional dalam segala sesuatu. Janganlah ia tersenyum terus-menerus sepanjang waktu tanpa henti, baik ketika ada orang atau tidak, karena hal ini akan menimbulkan kecurigaan orang yang melihat. Demikian pula, jangan cemberut dan bermasam muka terus-menerus sepanjang waktu tanpa ada rasa gembira dan bahagia. Hendaknya kita bersikap pertengahan, kapan harus tersenyum –senang dan gembira- dan kapan kita bersikap tegas. Setiap sikap disesuaikan dengan situasi dan kondisinya.Imam adz Dzahabi rahimahullah (Siyar A’lam an Nubala 10/140) berkata, “Adapun tersenyum dan berwajah manis adalah lebih bagus dari tertaewa. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah sedekah.” Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu berkata,”Tidaklah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam melihatku melainkan (beliau dalam keadaan) tersenyum.” Ini adalah akhlak Islam.
Derajat yang paling tinggi adalah orang yang menangis pada waktu malam dan murah senyum pada siang hari. Namun perlu diperhatikan, bagi yang sering tertawa dan tersenyum hendaknya untuk menguranginya (karena bisa) mencela dirinya sendiri dan agar jiwanya tidak menjadi mati. Dan bagi yang sering bermuka masam selayaknya untuk tersenyum, membaguskan akhlaknya dan mencela dirinya sendiri karena kejelekan akhlaknya. Segala sesuatu yang keluar dari garis keseimbangan adalah tercela. Jiwa itu perlu dilatih dan dibiasakan.” [10]

 Potret Akhlak Teladan Kita

1. Abu Tholhah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Suatu hari Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam datang dalam keadaan gembira, ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah, kami melihat raut wajahmu dalam keadaan senang, belum pernah kami meliha sebelumnya.” Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Benar, tadi malaikat datang menemuiku seraya berkata: Wahai Muhammad, sesungguhnya Rabbmu berkata kepadamu,”Tidakkah engkau ridho bahwasanya tidak seorang pun dari umatmu yang bersholawat untukmu melainkan Aku akan bershalawat atasnya sepuluh kali lipat, dan tidaklah seorang pun dari umatmu yang mengucapkan salam kepadanya melainkan Aku akan mengucapkan salam untuknya sepuluh kali.” Aku (Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam) menjawab,”Tentu.” [HR.Nasa’i 1283, Ahmad 3/332, ad Darimi 2773. Hadits ini dinyatakan hasan oleh Syaikh al Albani dalam at Ta’liq ar Roghib 2/29]2. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Ada seseorang datang menemui Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam secara berkata, ‘Aku telah binasa wahai Rasulullah, aku mengumpuli istriku pada siang hari bulan Ramadhan!!’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab. ‘Engkau harus memerdekakan budak.’ Orang tadi kembali berkata, ‘Aku tidak mampu.’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam berkata lagi, “Kalau begitu, puasalah dua bulan berturut-turut.’ Orang tadi kembali berkata lagi, ‘Aku tidak mampu.’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kalau begitu, berilah makan enam puluh orang fakir miskin.’ Orang itu kembali berkata, ‘Wahai Rasulullah, saya tidak mempunyai apa pun.’ Maka orang tadi diberi sekantung kurma, Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam berkata, ‘Bersedekahlah dengan kurma.’ Orang tadi menjawab, ‘Wahai Rasulullah, siapakah yang lebih miskin dari kami, tidak ada satu keluarga pun yang lebih miskin dari kami.’ Maka Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya, lantas berkata: ‘Kalau begitu, ambillah sedekah itu untukmu!!” [HR.al Bukhari 6087, Muslim 1111]3. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, “Aku pernah berjalan bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, beliau memakai baju besar buatan Najran sangat tebal. Lalu ada seorang Arab badui menemui beliau, lantas dengan sangat keras Arab badui tersebut menarik baju Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam sampai aku melihat putih pundaknya beliau. Ada bekas yang sangat nyata sebab tarikan tadi. Orang badui itu berkata, ‘Wahai Muhammad, berikanlah harta Allah yang ada padamu!’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menoleh lantas beliau tertawa, dan beliau memerintahkan kepada para Sahabat agar orang tadi dipenuhi hajatnya.” [HR.al Bukhari 6088, Muslim 1057]Demikianlah akhir pembahasan senyuman kali ini. Semoga penjelasan di atas dapat mencairkan hati yang keras, menggugah jiwa dan perasaan yang selama ini tertutupi oleh sifat dan akhlak yang tercela. Allohu A’lam.Note :[1] Mu’jam Maqoyis Lughoh karya Ibnu Faris hal.117[2] Mu’jam al Washith: 1/57[3] Tahzib al Akhlaq al Jahizh hal.72[4] Ibid[5] Majma’ Ahkam Amtsal hal.215, Ibtasim karya Abdul Hamid al Bilali hal.15[6] Tafsir Ibnu Katsir: 2/242[7] Ibtasim hal.41[8] Ibid hal.28[9] Tahzib al Akhlaq karya al Jahizh hal.72[10] Bahkan Imam an Nawawi menegaskan dalam Syarah Shohih Muslim: 3/40 bahwa tersenyum dianjurkan, bukan termasuk perkara yang mengurangi muru’ah. [al Muru’ah karya Masyhur Hasan Salman hal.115]Sumber:Diketik ulang dari Majalah al Furqon Edisi 10 Thn.XIII, Jumadil Ula 1430/Mei 2009, Hal.44-47,53.